Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 kembali mengintai sejalan dengan kenaikan signifikan jumlah kasus harian Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
Di Kota Depok, pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 kembali terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya dan masyarakat ikut menekan sekuat tenaga potensi kematian dari serangan gelombang ketiga Covid-19.
JAKARTA – Meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 kembali mengintai sejalan dengan kenaikan signifikan jumlah kasus harian virus tersebut di wilayah Jabodetabek. Di Kota Depok, pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 kembali terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasir Putih, Nurmat, mengatakan, dalam empat hari terakhir, tempatnya bekerja menerima dua jenazah Covid-19 saban hari. Padahal sebelumnya TPU Pasir Putih sudah jarang menerima pemakaman jenazah Covid-19. Kalaupun ada, hanya satu jenazah dalam kurun beberapa hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walhasil, kini Nurmat menyiapkan strategi menghadapi kemungkinan semakin bertambahnya jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol Covid-19. Caranya, ia dan rekan-rekannya akan menyiapkan dua lubang kuburan setiap hari. “Jadi, sewaktu-waktu ada jenazah Covid-19, lubang sudah siap,” kata Nurmat ketika ditemui, kemarin.
Selain itu, Nurmat mulai menyiapkan lagi segala keperluan untuk menguburkan jenazah dengan protokol Covid-19. Peralatan alat perlindungan diri, seperti masker, sarung tangan, dan baju hazmat, menjadi yang utama. Namun, sayangnya, ia mengaku belum mendapat bantuan perlengkapan APD dari pemerintah.
Selain itu, Nurmat membuka peluang untuk menambah relawan dan alat berat jika jumlah jenazah yang harus dimakamkan mengalami kenaikan luar biasa. “Nanti kalau memang sampai melonjak di angka 10 jenazah per hari, baru kita siapkan alat berat,” kata Nurmat.
Adapun ihwal ketersediaan lahan permakaman, Nurmat menyebutkan TPU Pasir Putih masih mampu menampung sekitar 4.000 jenazah. Sebab, luas TPU Pasir Putih mencapai 8 hektare, sedangkan yang terpakai baru 2 hektare.
Suasana pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, 10 Februari 2022. ANTARA/M. Risyal Hidayat
Faktanya, secara nasional, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 596 kasus dalam waktu dua pekan terakhir. DKI Jakarta menjadi penyumbang terbesar, yakni 279 kasus dalam kurun waktu yang sama.
Karena itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya dan masyarakat ikut menekan sekuat tenaga potensi kematian dari serangan gelombang ketiga Covid-19. Menurut Anies, di atas kertas, serangan varian Omicron memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah dari varian Delta. Walhasil, peluang terjadinya kematian menjadi lebih rendah. “Tapi kita semua sadar, satu kematian saja akibat Covid-19 tetap terlalu banyak dan harus dicegah sekuat tenaga,” kata Anies, Rabu lalu.
Salah satu cara menekan risiko kematian adalah Anies mengajak masyarakat mematuhi kembali protokol kesehatan. Selain itu, ia mengajak masyarakat segera melaksanakan vaksinasi booster. Sebab, faktanya, vaksin sukses menekan tingkat keparahan akibat terjangkit Covid-19.
Mantan Menteri Pendidikan itu juga mengingatkan masyarakat agar tak menyepelekan data angka kematian yang lebih rendah dibanding ketika menghadapi gelombang kedua. Sebab, meski tingkat gejala parah lebih rendah tapi jumlah kasus Covid-19 berlipat-lipat, angka kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. “Ini yang harus kita cegah sama-sama,” kata Anies.
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan di tengah gelombang ketiga varian Omicron. Wiku menyebutkan angka kematian saat ini memang tak setinggi serangan gelombang Delta yang sempat terjadi pada Juni-Agustus 2021. Tepatnya sekitar 8 kali lebih rendah dibanding gelombang kedua lalu.
Meski begitu, Wiku mengatakan nyawa tetaplah nyawa yang berharga. Jika pemerintah dan masyarakat bisa bekerja sama menurunkan laju kasus Covid-19, angka kematian juga bisa ikut tertekan. “Hingga tidak ada satu pun orang yang meninggal,” kata Wiku.
INDRA WIJAYA | ADE RIDWAN YANDWIPUTR
Baca Juga:
- Kejanggalan Angka Kematian Covid-19
- Tersebab Selisih Data Kematian
- Intervensi Serentak ke Rumah Sakit
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo