Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menimbang Buka Sekolah untuk Tahun Ajaran Baru

Pemerintah Kota Bogor dan Bekasi memilih menghentikan uji coba pembelajaran secara tatap muka.

17 Juni 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswa berjalan dengan mengatur jarak saat uji coba pembelajaran tatap muka di SMPN 15 Kota Bogor, Jawa Barat, 31 Mei 2021. ANTARA/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pemkot Bogor menghentikan uji coba pembelajaran secara tatap muka setelah muncul kluster sekolah Bina Madani.

  • Uji coba di Kota Bekasi dihentikan sementara akibat peningkatan jumlah anak yang terinfeksi Covid-19.

  • Pemerintah Kota Bogor dan Bekasi memilih menghentikan uji coba pembelajaran secara tatap muka.

JAKARTA – Sejumlah pemerintah daerah di sekitar Jakarta berancang-ancang menggelar pembelajaran secara tatap muka pada tahun ajaran baru yang dimulai pertengahan Juli mendatang. Langkah-langkah persiapan telah dijalankan, termasuk menilai kesiapan sekolah untuk menyampaikan materi pelajaran di kelas.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, mengatakan pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru nanti tetap memperhatikan kondisi penanganan wabah. "Untuk pekan pertama (mulai 12 Juli 2021), mungkin tak lebih dari 100 sekolah. Sebab, kami ingin menghindari potensi kerumunan,” kata dia, kemarin.

Jamaluddin mengklaim pembukaan kegiatan belajar-mengajar di sekolah juga merujuk pada peta potensi penularan Covid-19. Hingga saat ini, sebanyak 33 dari 104 kelurahan di Kota Tangerang masuk kategori zona hijau. Sekolah-sekolah itu bisa langsung menggelar pembelajaran secara tatap muka pada Juli mendatang. Sedangkan sekolah yang berada di zona kuning baru bisa mengikuti program uji coba setelah mendapat verifikasi kesiapan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Secara keseluruhan, status Kota Tangerang saat ini berada di zona oranye dalam peta penanganan pandemi Provinsi Banten. Penetapan status itu diberikan setelah terjadi lonjakan jumlah kasus aktif dalam sepekan terakhir dari 20 menjadi 70 kasus per hari. Bed occupancy rate (BOR) untuk bangsal isolasi sudah mencapai 77,6 persen dan ruang intensive care unit (ICU) 75,4 persen. Bahkan BOR rumah isolasi terkonsentrasi Kota Tangerang menyentuh angka 97,5 persen.

“Jika tren (kasus) menurun, rencana pembelajaran secara tatap muka akan dilanjutkan,” kata Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah. “Semua disiapkan. Guru-guru segera divaksin dan sekolah menyiapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Guru memeriksa suhu tubuh siswa saat uji coba pembelajaran tatap muka di SMPN 15 Kota Bogor, Jawa Barat, 31 Mei 2021. ANTARA/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Persiapan serupa dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah, mengatakan pemerintah setempat masih menunggu arahan dan persetujuan dari provinsi untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka. Sebab, saat ini BOR isolasi sudah mencapai 70 persen dan ruang ICU 90 persen. Hotel Yasmin, yang menjadi lokasi isolasi terkendali, telah terisi lebih dari 100 persen karena terdapat 250 pasien positif dari kapasitas yang hanya 240 tempat tidur. "Kami menunggu arahan Banten sebagai pimpinan Gugus Tugas,” kata dia.

Di Kabupaten Bogor, Bupati Ade Yasin juga menunggu arahan dari Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka pada Juli mendatang. Sejauh ini, Dinas Pendidikan telah mengasesmen sekolah-sekolah yang akan menggelar pembelajaran di kelas. Uji coba pun sudah dijalankan di sejumlah sekolah. “Hasilnya bagus,” kata dia. “Tinggal tunggu lampu hijau (dari Satgas Penanganan Covid-19) saja. Kami sudah siap.”

Sementara itu, di Kota Bogor, pemerintah memilih menghentikan uji coba pembelajaran secara tatap muka di 36 SMP. Uji coba itu sudah berjalan selama dua pekan. Keputusan ini diambil karena kasus positif Covid-19 di Kota Hujan tersebut meningkat signifikan dalam satu pekan terakhir. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Bogor menemukan kluster virus corona di lembaga pendidikan. Setidaknya, Pemerintah Kota Bogor menemukan 93 siswa Bina Madani tertular virus asal Kota Wuhan, Cina, tersebut. “Covid-19 meningkat. Siswa bisa tertular di mana saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi Firdaus.

Suasana pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, 22 Maret 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W



Sekolah-sekolah yang mengikuti uji coba, kata Hanafi, sebenarnya siap menggelar pembelajaran secara tatap muka pada masa pandemi. Namun, untuk memperkecil peluang penularan wabah di sekolah, Pemkot Bogor berencana memperketat lagi aturan protokol kesehatan. Salah satunya mengurangi jumlah siswa yang boleh mengikuti kegiatan belajar di sekolah dari 50 menjadi 20 persen dari kapasitas normal.

Pemerintah Kota Bekasi pun menghentikan sementara program uji coba pembelajaran secara tatap muka yang sudah dimulai sejak Maret lalu. Bahkan Dinas Pendidikan Kota Bekasi membekukan sementara izin pembelajaran secara tatap muka untuk 80 sekolah, meski sekolah-sekolah itu lolos asesmen. Keputusan ini diambil setelah Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat jumlah pasien Covid-19 usia anak meningkat hingga 19,9 persen.

FRANSISCO ROSARIANS | M.A. MURTADHO l AYU CIPTA

 

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus