Angka-Angka Air

KETIKA penduduk Palembang masih berjumlah sekitar « juta jiwa 12 tahun lampau kemampuan perusahaan air minum kota ini hanya 55 liter perhari bagi tiap warga. Ini artinya masih dijamin kebutuhan minimal yang 86,4 liter sehari bagi tiap jiwa penduduk. Karena itu tak heran jika waktu itu banyak warga kota yang kesal lalu mencegat pipa-pipa dan membuat sambungan ke rumah masing-masing. Tak puas dengan itu, banyak pula penduduk yang membeli pompa penyedot. Melalui pipa-pipa resmi maupun tidak, airpun dihisap oleh sang pompa. Makin besar kekuatan mesin sang pipa, makin banyak pula air yang mengucur ke dalam bak rumah penduduk. Tak heran jika mereka yang setiap bulan dipungut bayaran oleh petugas PAM mengumpat perusahaan kotamadya ini. Sementara itu mereka yang tak mampu membeli pompa dan bukan langganan PAM harus merasa puas dengan sumur yang sering terselimut air sungai Musi jika pasang sedang naik. Tetapi jika pembuatan instalasi air minum baru di Jalan Rambutan selesai akhir tahun ini, kucuran air ke rumah-rumah penduduk kota ini akan menjadi deras. Menurut ir. A. Bainon Bustan Kepala Perusahaan Air Minum Palemhang Tirta Musi, instalasi yang mendapat bantuan dari pemerintah Belanda itu sekarang sudah 75% selesai. Bustan menghitung, jika warga kota Palembang sekarang berjumlah 650.000 jiwa, dengan instalasi baru ini nanti tiap hari sebanyak 96,37 liter air akan mampu mengguyur tiap penduduk. Dalam tahun-tahun terakhir ini saja, kapasitas produksi air minum di kota Palembang sudah mencapai 75 liter per-detik, dengan 22.000 sambungan langganan. Jika setiap sambungan rata-rata melayani 10 jiwa warga kota, berarti Tirta Musi sekarang menyediakan air bagi sekitar 220.000 jiwa atau 1/3 penduduk kota ini.