Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama rumah sakit di RSUD menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta, kini giliran setiap RSUD memasang logo baru di gedung dan lingkungan RSUD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggantian nama RSUD menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta ini sekaligus menyeragamkan logo dan nama 31 RSUD milik Pemprov DKI. Selama ini, setiap RSUD mempunyai logo yang berbeda-beda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan anggaran penggantian logo untuk branding atau penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta dibebankan kepada masing-masing RSUD di Ibu Kota secara bertahap.
"Proses penggantian logo Rumah Sehat Untuk Jakarta dilaksanakan secara bertahap sesuai anggaran masing-masing RSUD," kata Wakil Kepala Dinas Kesehatan Ani Ruspitawati seperti dikutip dari Antara, Selasa, 9 Agustus 2022.
Dengan demikian, kata dia, anggaran untuk penggantian logo terbaru itu tidak dibebankan kepada APBD DKI. Ani tidak menyebutkan detail anggaran yang digelontorkan oleh masing-masing RSUD yang ada di DKI Jakarta.
Ani menjelaskan nantinya penganggaran penggantian logo itu diambil dari pos pemeliharaan sarana dan prasarana gedung RSUD.
Ani memastikan nomenklatur RSUD tidak berubah dengan penggantian nama menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta.
Adapun tujuan dari jenama itu, kata dia, untuk mengubah pola pikir masyarakat, datang ke rumah sakit bukan hanya ketika sakit tetapi juga untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya.
Untuk itu, lanjut dia, Rumah Sehat untuk Jakarta mengembangkan konsep layanan promotif preventif sebagai bagian dari layanan rumah sakit yang paripurna dan berkesinambungan.
Ani menambahkan perubahan logo juga bertujuan sebagai kesatuan identitas bagi fasilitas kesehatan milik DKI Jakarta sehingga jejaring layanan dapat lebih baik dan mampu memberikan akses yang luas.
"Sebagai momentum bagi seluruh unsur dalam rumah sehat untuk Jakarta dalam memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada pasien dan mengembangkan 'hospitality' dalam pelayanan," katanya.