Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan Kampung Susun Bayam menjadi contoh agar pemerintah tidak mencari solusi yang mudah. Menurut dia, pembangunan perlu melibatkan semua pihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bukan mengambil cara mudah, simpel, tapi tidak mencerminkan keadilan sosial. Direlokasi jauh, kemudian setelah direlokasi menonton tempat itu tumbuh berkembang," kata dia di Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu malam, 12 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemarin Anies meresmikan Kampung Susun Bayam. Pemerintah DKI melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun kembali hunian warga yang dulu tergusur imbas proyek Jakarta International Stadium (JIS).
Jakpro membutuhkan lahan tempat berdirinya Kampung Bayam sebagai lokasi penempatan alat-alat berat ketika pembangunan JIS berjalan. Karena itulah, pendirian rumah susun baru dimulai setelah JIS rampung dibangun.
BUMD DKI itu membangun tiga tower berlantai empat dengan total 138 unit. Hunian ini diberikan kepada 705 pekerja JIS yang merupakan warga Kampung Bayam. Pengerjaannya berlangsung pada 7 Mei-27 September 2022.
"Bangunannya tidak kalah dari bangunan-bangunan rumah yang ada di private sector," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini bersyukur pembangunan Kampung Susun Bayam sudah selesai. Dia memaparkan proses pembangunan rumah susun ini rumit, mulai dari perencanaan fisik, keuangan, hingga pembiayaannya. "Terima kasih Jakpro yang sudah melewati proses yang tidak sederhana," ucap Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Baswedan Wariskan 100 Taman Maju Bersama, Warga Jakarta Diajak Ramai-ramai Main ke Taman