Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sejumlah pompa stasioner-yang ditempatkan di rumah pompa-mengalami kerusakan setelah banjir melanda Ibu Kota pada awal Januari lalu. Sebagian besar pompa itu rusak akibat terendam banjir. "Karena posisi pompa berada di bawah ketinggian air sungai," kata Anies, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anies, di beberapa lokasi, rumah pompa tidak berfungsi secara maksimal. Sebab, air yang disedot dan dibuang ke sungai justru kembali lagi karena air sungai sudah meluber. "Tempat yang seharusnya disedot, justru dikirim air lagi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Dudi Gardesi menyatakan, secara keseluruhan, pompa stasioner yang dioperasikan di Ibu Kota sebanyak 478 unit dan disebar di 176 rumah pompa. Dari jumlah itu, sebanyak 76 pompa stasioner di 40 rumah pompa dipastikan dalam kondisi rusak. "Masih diperbaiki," kata Dudi.
Menurut Dudi, sebanyak 49 pompa rusak karena terendam banjir. "Pompa yang rusak terendam tersebar di 27 rumah pompa," ujar dia. Ada juga yang rusak karena dioperasikan secara berlebihan untuk mengatasi banjir awal Januari lalu. "Jadi, macam-macam (penyebab kerusakannya)."
Dudi mengatakan perbaikan pompa diharapkan rampung secepat mungkin. Sebab, hujan lebat diperkirakan kembali akan mengguyur Ibu Kota dan berpotensi menyebabkan banjir. "Seluruh pompa harus dioperasikan untuk menghadapi potensi banjir," kata dia. "Kami masih terus monitoring."
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan hujan lebat yang mengguyur Jakarta pada 9-11 Januari ini. Pada periode yang sama, permukaan laut juga diprediksi akan mencapai ketinggian maksimum dan berpotensi menyebabkan rob.
Untuk menindaklanjuti peringatan BMKG itu, pemerintah Jakarta berupaya mengantisipasi terjadinya banjir dengan menyiagakan peralatan dan petugas untuk memantau. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara, Adrian Mara Maulana, mengatakan 8 pompa mobile dan 5 pompa portable telah disiagakan. Selain itu, ada 8 pompa apung, 13 pompa jetfire, serta 17 pompa alkon.
Adrian mengatakan pompa-pompa tersebut ditempatkan di empat lokasi, yaitu Muara Baru, Muara Angke, Kali Baru dan Marunda. "Sementara masing-masing satu pompa dulu," kata Adrian, Selasa lalu. Adapun masing-masing pompa, kata Adrian, memiliki kekuatan menyedot air 100 liter per detik.
Selain pompa, pemerintah telah menyiagakan ribuan personel Dinas Sumber Daya Air serta Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Pemerintah juga tengah memperbaiki sejumlah bagian tanggul yang rusak di Kali Asin, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
IMAM HAMDI | M. YUSUF MANURUNG | SUSENO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo