Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anton Suleiman: ”Saya Tak Diajak Bicara Soal Sukhoi”

29 Juni 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anton Suleiman, 58 tahun, bankir dan pengusaha, tengah bingung. Ia diundang DPR untuk dimintai keterangan soal pembelian pesawat tempur Sukhoi. Padahal soal itu, menurut dia, sama sekali ”gelap” untuknya.

Bahwa dia dekat dengan keluarga Presiden Megawati, itu diakuinya. Tapi Sukhoi ini membuatnya mengurut kening. Namun ia berjanji akan memenuhi undangan parlemen, Selasa pekan ini.

Anton memang dikenal malang-melintang dalam bisnis peralatan tempur. Ia disebut-sebut pernah dekat dengan mantan Asisten Perencanaan Umum Marsekal Teddy Rusli. ”Pak Teddy sudah pensiun sepuluh tahun lalu, jadi tidak relevan dengan Sukhoi,” katanya. Ia juga teman baik mantan Panglima ABRI Jenderal Wiranto. ”Itu tak ada hubungan bisnis. Saya bendahara Gabsi,” ujarnya lagi. Gabsi adalah perkumpulan olahraga bridge se-Indonesia yang diketuai Wiranto.

Bagaimana ia menjawab soal Sukhoi di DPR nanti? Berikut ini wawancara Edy Budiyarso dan Eduardus Karel Dewanto—bersama Koran Tempo—dengan Anton Suleiman di kantornya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat lalu.


Apakah karena Anda dekat dengan Duta Besar Rusia di Jakarta (Vladimir Y. Plotnikov), Anda dikaitkan dengan pembelian pesawat tempur Sukhoi?

Saya kenal dengan Duta Besar Rusia itu. Orangnya lucu. Bahasa Indonesianya lancar, logat Betawi. Tapi tidak kenal spesial. Saya sering datang di acara sosial, seperti undangan pameran lukisan.

Anda dianggap memunculkan ide pembelian Sukhoi?

Saya tidak pernah diajak bicara. Karena itu, saya heran. Kalau bukan Sukhoi, mungkin saya ikut dalam imbal beli. Kalau soal kelapa sawit, tekstil, garmen, saya masih sedikit tahu. Tapi ini soal (Sukhoi) yang saya tidak nyambung. Tidak ada benang merahnya.

Ada juga yang menyebut Anda dikaitkan dengan Sukhoi karena hubungan baik Anda dengan menantu Presiden.

Saya kenal saja. Saya kenal Hepy Hapsoro karena dia menikah dengan Puan Maharani.

Anda juga dikenal dekat dengan Taufiq Kiemas?

Ya, saya kenal baik.

Ada yang bilang Anda menjadi perantara antara Bulog dan buyers asing yang akan membeli produk yang di-counter-trade.

Terus terang saja saya tidak tahu. Saya tidak ada hubungan dengan Bulog. Mungkin salah alamat atau memang ada kesengajaan supaya masalah ini menjadi kabur. Masalah ini kan bisa dilacak dari rekanan di Angkatan Udara karena untuk urusan ini pemainnya sedikit. Karena ini bidang khusus, tidak semua orang ngerti. Ini berbeda dengan rekanan untuk spare part atau seragam tentara. Itu banyak yang main. Cek saja di AU.

Anda sudah mendapat surat undangan dari Panitia Kerja DPR untuk membahas pembelian Sukhoi?

Ya, baru ini hari. Tapi dalam surat itu saya dipanggil bersama Benny Soetrisno, Marimutu Manimaren. Itu mungkin soal ekspor. Tapi usaha saya tidak ada yang ekspor. Jadi, tidak ada hubungannya sama sekali. Tapi saya hargai undangan DPR tersebut. Saya akan datang.

Apa yang akan Anda jelaskan kepada DPR nanti?

Akan saya jelaskan apa yang saya tahu. Kalau ditanya soal prosedurnya, kebetulan saya tidak tahu.

DPR tentu saja tidak asal panggil. Anda dikenal lama dalam bisnis peralatan militer. Salah satu perusahaan Anda bergerak di bidang perbaikan atau repower panser dan tank. Benarkah?

Itu PT Also Putra, tapi ini tidak ada hubungannya dengan soal Sukhoi. Soal senjata yang lama tidak ada relevansinya dengan yang sekarang ini.

Bagaimana dengan nama Ng Djien Tjong atau Sudjito yang juga rekanan TNI?

Saya tidak kenal dengan Djien Tjong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus