Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Apa Manfaat Hutan Serba Guna? Ini Penjelasan Menteri Siti Nurbaya

Salah satu fungsi dari hutan serba guna, menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, bukan hanya akan menghasilkan kayu.

9 Desember 2017 | 18.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri LHK Siti Nurbaya di Bonn Jerman (dok LHK)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang menggalakkan pembangunan hutan serba guna, yaitu hutan dengan menggabungkan fungsi lindung dan produksi berupa hutan tanaman. Nantinya, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya  Bakar, hutan tersebut tidak hanya menghasilkan kayu, namun juga buah-buahan dan hasil  lain seperti jasa lingkungan baik pariwisata, air, dan karbon.

“Program hutan serba guna dapat menjadi model pembangunan hutan di areal kegiatan perhutanan sosial, sehingga terbangun hutan yang lestari sekaligus meningkatkan pendapatan bagi masyarakat," kata Menteri Siti Nurbaya, di Yogyakarta, Sabtu, 9 Desember 2017.

Baca: Menteri Siti Nurbaya Minta RAPP Taati Aturan

Dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Tahun 2017, Kementerian Lingkungan Hidup menggelar acara dengan tema "Kerja Bersama: Makmurkan Rakyat, Lestarikan Alam. Peringatan HMPI kali ini diselenggarakan di Gunungkidul, Yogyakarta.

Adapun tema penanaman yang diangkat KLHK kali ini mengandung arti bahwa pengelolaan hutan dan lahan tidak lepas dari keterlibatan seluruh pihak. Seluruh pihak yang dimaksud adalah instansi pemerintah, pelaku usaha, organisasi massa, dan masyarakat sebagai pelaku utama pengelolaan hutan dan lahan.

Siti Nurbaya juga mengungkapkan bahwa penanaman pohon menjadi penting untuk membangun dan memelihara hutan. Dengan begitu, hutan bisa berfungsi sebagai green dam serta memberi manfaat perlindungan keanekaragaman hayati, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penyerapan karbon. "Apalagi berkenaan dengan prediksi defisit air di Pulau Jawa dan Bali pada tahun 2020 nanti," ucapnya.

Selain itu, Siti Nurbaya juga meminta dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat dalam penyediaan lahan pembangunan hutan serba guna tersebut. Program perhutanan sosial ini, kata dia, nantinya akan sangat berarti bagi percepatan perluasan penutupan lahan secara ideal, terciptanya lingkungan yang baik, sejuk, bersih dan sehat.

Tak lupa Siti Nurbaya juga meminta BUMN, BUMD, dan BUMSI agar dapat ikut terlibat secara nyata dan mandiri dalam mendukung program penanaman ini. "Kami berharap agar para kepala daerah mengajak masyarakat untuk mendukung program penanaman ini, dan KLHK siap untuk mendukung kebutuhan bibit yang dapat diperoleh secara gratis," ucapnya.

Penanaman di Gunung Kidul melibatkan sebanyak 3 ribu orang peserta, dengan 45 ribu pohon yang ditanam pada lahan seluas 15 hektare. Sejumlah Pejabat Kementerian/Lembaga juga turut hadir dalam acara ini, antara lain jajaran Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/ Kota Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus