Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Aplikasi layanan transportasi online, Pick Me, telah resmi beroperasi di Yogyakarta akhir pekan ini. PickMe merupakan aplikasi transportasi roda empat, yang membidik ceruk peluang antar jemput anak sekolah maupun karyawan serta profesional. Yang menyasar anak sekolah bernama Pick Me School, sedangkan yang antar jemput karyawan atau professional bernama Pick Me Pro.
Baca: Fitur Keamanan Grab Pertama di Asia, Penyamaran Nomor Kontak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Aplikasi ini kami buat untuk menjawab problem yang biasa terjadi di kota besar, yakni kemacetan terutama saat jam sekolah dan jam kerja,” ujar Founder PT Pick Me Anak Indonesia, perusahaan yang menaungi aplikasi Pick Me, Simon Suryanto di sela peluncuran aplikasi itu di Yogya Jumat 26 April 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simon menuturkan, pada waktu jam kerja dan waktu jam sekolah kondisi jalanan macet karena semua orang memakai kendaraan masing masing. Pickme menurutnya dibuat dengan konsep bahwa orang tua khususnya para ibu yang sekarang mengantar anaknya berangkat sekolah sendiri dapat memanfaatkan mobil pribadinya untuk mengantar anak-anak lain yang sejalan dengan sekolah anaknya. “Jadi aktifitas ibu tetap jalan dan si ibu bisa mendapat tambahan uang jajan setiap bulannya,” ujar Simon.
Untuk professional atau karyawan pun begitu. Dulu yang berangkat ke kantor hanya sendiri kini dapat memanfaatkan mobilnya untuk menjemput professional lainnya yang searah dengan dia.
“Pemanfaatan aplikasi ini pun bisa di manfaatkan pengemudi ojek online, mereka dapat mengambil jadwal penumpang yang tetap dan pasti setiap harinya, setelah itu dapat menjalankan appliaksi ojek online nya setelah mengantar atau menjemput penumpang dari Pick Me,” ujarnya.
Baca: Kisah Pengemudi Grab Gratiskan Biaya Penumpang Setiap Jumat
Soal beda aplikasi ini dengan aplikasi ojek online yang sudah ada, Simon menuturkan ada beberapa hal. Pertama, soal safety atau keamanan. Untuk aplkasi Pick Me School semua driver merupakan perempuan, yang sudah lebih dulu dilakukan survey, merupakan warga lokal kota setempat, dan memiliki keluarga di kota bersangkutan.
Semua driver sebelum melakukan tugas antar jemput di sekolah diharuskan juga melakukan appointment dulu dengan orang tua dan anak di rumah. Jika tidak cocok dengan driver nya maka bisa dibatalkan pemanfaatan aplikai itu.
Simon menuturkan, aplikasi Pickme adalah aplikasi bulanan dengan satu kali order. Untuk tarifnya merupakan harga fixed dan tidak berubah-ubah. Berbeda dengan aplikasi antar jemput online sekarang di mana tarifnya naik saat waktu peak time atau jam sibuk.
Adapun aplikasi ini juga mengikuti aturan pemerintah layaknya apliasi ojek online. Yakni maximal kerja 10 jam sehari. “Untuk di Pick Me sendiri kami hitung waktu kerja cukup 2 jam sehari, karena waktu berangkat kerja/sekolah dan pulang/pergi sekolah saja,” ujarnya.
Pemakaian aplikasi ini juga melarang mengemudi sembari memperhatikan global positioning (GPR). Terlebih dengan aplikasi Pick Me ini hanya di hari awalnya saja kemungkikan butuh GPS dan setelah itu tak perlu lagi karena penumpang nya per bulan sama.
Simon menuturkan keuntungan dari penumpang yang memakai aplikasi Pick Me itu yakni factor keamanan karena driver juga tidak berganti ganti. Selain itu, penumpang terfilter dengan baik, karena aplikasi ini adalah aplikasi bulanan otomatis bahwa penumpang yang naik sudah membayar di depan. Harga tariff juga flat tidak naik turun di jam jam sibuk.
Selain itu ada tiga jenis kendaraan yang bisa dipilih sesuai kenyamanan mulai dari vip, regular dan ekonomis. Dan semua penumpang Pick Me dilindungi asuransi di perjalanannya.
Layanan aplikasi Pick Me ini sendiri untuk kuartal pertama ada di 5 kota yakni di Jakarta, Surabaya ,Bandung ,Semarang dan Yogyakarta. PickMe menyatakan saat ini setidaknya sudah memiliki lebih dari 500 driver yang tersebar di lima kota tersebut. "Target kita di tahun ini bisa memperluasa layanan di 27 kota besar lainnya," ujarnya