Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anda dituntut mundur sebagai ketua fraksi oleh orang dalam PDI Perjuangan sendiri. Komentar Anda? Ini politiking. Mumpung saya lagi dituduh korupsi, lalu saya dipojokkan dan diminta mundur. Dari sisi manusiawi, saya melihat ada kecemburuan, karena saya dianggap orangnya Ibu (Mega). Bukankah desakan itu mengancam posisi Anda? Saya yakin, jumlah mereka tidak terlalu besar dan saya yakin bisa mengatasi masalah ini, karena pegangan saya di partai adalah garis Ibu. Tapi, ketua partai sudah memberikan lampu hijau untuk pemeriksaan Anda? Ibu tetap memberikan semangat kepada saya untuk menghadapi masalah ini. Tetapi Ibu kan tidak gembar-gembor mengatakan jangan ganggu fraksi kami. Dalam rapat PDI-P terakhir, Megawati menyebut akan menonaktifkan Anda jika menjadi tersangka? Sampai saat ini kejaksaan belum memanggil saya. Ibu sudah tahu lama saya akan ditindak. Gus Dur sudah berkali-kali menyuruh Jaksa Agung yang lama, juga Menko Polsoskam lama, untuk menindak saya. Mereka menanyakan apa dasar hukumnya, jawaban Gus Dur, itu belakangan. Kabarnya, kasus hukum Anda membuat pertemuan lintas fraksi menjadi macet? Enggak. Tetap jalan terus. Seringnya kami bertemu di sini (di Jenggala) membuat kebersamaan kami menjadi sangat kuat. Forum ini solid, tidak mempan ditembus uang. Di Pansus, mereka (kubu Abdurrahman) mencoba menawar tapi gagal. Mungkin mereka sebel, ditawari miliaran rupiah kok menolak, jangan-jangan Arifin punya miliaran dolar (Arifin tertawa lepas). Tekanan terhadap Anda berdampak ke partai. Kabarnya, Megawati sudah berubah sikap tidak mau sidang istimewa dipercepat? Ada masalah teknis dalam percepatan SI. Sebab, kalau sekarang diputuskan dipercepat, kan tidak langsung besok bisa sidang. Kemungkinan pelaksanaan baru jalan dua minggu kemudian, atau pertengahan Juli 2001. Padahal, jarak dengan skenario 1 Agustus itu hanya terpaut dua minggu. Karena itu, mengapa tidak menunggu 1 Agustus, sampai persiapannya matang. Ada yang menyebut semangat Anda menggusur Gus Dur tidak lepas dari bisnis Anda. Exspan akan diambil alih Credit Suisse First of Boston (CSFB) jika kontrak karyanya tidak berlanjut pada tahun 2003, benarkah? Exspan itu cerita panjanglah. CSFB itu satu perusahaan untuk membiayai ini-itu (suara Arifin agak meninggi). Soal CSFB, saya sudah tidak ikut-ikut lagi. Jadi, saya takut salah omong. Salah kalau ada yang ngomong kekritisan saya berkait dengan bisnis. Kejaksaan sudah memiliki bukti-bukti kuat untuk menjerat Anda. Bagaimana? Saya sudah tahu. Saya sudah melihat bahan kejaksaan itu. Ada yang bocorin ke sini. Jadi, sudah tahu skenario kejaksaan? Ya. Sekarang ini kejaksaan sedang memaksa Bahana untuk memberikan kesaksian palsu. Ini sudah keterlaluan. Kalau saya berpolitik, lalu saya ditekan, itu tanggung jawab saya. Tetapi, kalau saya berbisnis kemudian kreditor saya ditekan-tekan, berarti merugikan orang lain. Ini jahat. Kasus Bahana sudah menjerat Sudjiono Timan. Selanjutnya Anda, karena dituduh berkolusi saat membeli Dragon Oil, benarkah? Itu kan soal pinjam-meminjam, saya enggak ngemplang, saya tetap mencicil dan tidak melakukan mark-up. Kalau mau diusut lebih detail lagi, saya ini kan komisaris, mengapa direksinya tidak diperiksa? Saya kan tidak berhak mewakili perusahaan berurusan dengan pihak lain, karena semua kontrak dan keterkaitan hukum itu menjadi tanggung jawab direksi. Saya merasa ini tekanan lawan politik. Sudjiono Timan menjadi salah satu direktur di Dragon Oil. Bukankah Bahana seperti meminjamkan uang untuk dirinya sendiri? Duit untuk mengambil Dragon itu pinjaman dari Bahana. Kami menjadi pemegang saham mayoritas dan menjadi operator perusahaan di Irlandia. Karena kami pinjam dari Bahana, Bahana berhak menempatkan orangnya sebagai komisaris, tujuannya agar Bahana memiliki jalur untuk mengontrol Dragon. Karena itu, Sudjiono Timan menjadi salah satu komisaris. Perusahaan ini melakukan eksplorasi minyak di Turkmenistan, berkantor pusat di London, dan listed di Darwin. Mengapa ada opsi Sudjiono dapat menjual saham Dragon jika harga terdongkrak? Keuntungan pribadi? Kalau ada untung lebih, kemudian dibagi, itu biasa dalam bisnis. Yang dilakukan Sudjiono Timan itu bagian dari bisnis Bahana. Kalau ada untung, Bahana yang dapat. Mengapa penyelesaian pinjaman itu dilakukan dengan pembelian surat berharga Bahana? Kertas berharga itu tadinya murah. Tetapi, begitu kami beli, harganya langsung naik. Jadi mirip bayar kontan. Dari jual-beli surat berharga kami sudah dua kali amblas, saat harga minyak jatuh dan Semen Gombong yang mandek. Secara keseluruhan kami dalam posisi menyelesaikan pinjaman itu dan jadwalnya sudah dibuat. Itu pun bukan tanpa jamin-an, ada saham, gedung, dan jaminan pribadi. Jadi, Anda yakin akan lolos? Iya, dong. Untuk kasus Bahana, saya tantang kejaksaan untuk meng-ekspos secara terbuka dan dipublikasikan lewat media, saya akan tanya di mana letak pidananya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo