Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Atin, 42 tahun, warga Jalan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara mencium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran depo Pertamina Plumpang dari rumahnya yang berjarak sekitar 700 meter. Bau itu terasa kuat sebelum hujan deras mengguyur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sebelum hujan, kuat baunya bikin takut juga," katanya kepada wartawan, Sabtu, 4 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Atin mengatakan ledakan terjadi bersamaan dengan petir menggelegar. Dentumannya terdengar keras. "Habis Isya, jam 8-9-an (ledakan terdengar)," ujarnya.
Selain Atin, warga lain membenarkan jika bau bensin yang sangat kuat tercium sebelum kebakaran depo Pertamina Plumpang.
Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023, pukul 20.11 WIB. Kejadian bermula dari terbakarnya pipa bahan bakar minyak atau BBM di kompleks tersebut hingga api meluas ke rumah-rumah warga di Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Baru pada pukul 3 pagi, Sabtu, 4 Maret 2023, api baru benar-benar berhasil dipadamkan dan petugas pemadam kebakaran masih melakukan proses pendinginan. Rumah-rumah warga di sekitar depo kini tinggal tersisa puing-puingnya. Selain rumah, sejumlah kendaraan juga hangus terbakar.
Berdasarkan data sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat ada 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang.
Politikus PDIP Minta Pemerintah Relokasi Warga ke Rusun
Politikus PDI Perjuangan sekaligus Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengatakan kebakaran depo Pertamina di Plumpang bukan yang pertama kali. Ia mengkritik pemerintah yang tidak menyelesaikan masalah ini secara permanen.
"Masyarakat sangat dekat pemukimannya dengan depo tersebut dan mereka sudah mencium bau sengit beberapa lama sebelum akhirnya kebakaran," kata Gilbert dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 Maret 2023.
Menurut dia, pihak terkait, yaitu PT Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta harus menyiapkan solusi jangka panjang agar insiden serupa tidak terulang. "Melihat korban jiwa saat ini, dan kasus ini sudah berulang selalu dampak kedekatan pemukiman ke depo, maka solusi jangka panjang terhadap hal ini harus dipikirkan," ujarnya.
Gilbert menganalogikan inisiden kebakaran depo Pertamina Plumpang ini seperti perang. "Bayangkan apabila ini situasi perang, tentunya depo tersebut akan menjadi target utama untuk melumpuhkan. Kebakaran yang terjadi tentu jauh lebih hebat, dan korbannya jauh lebih banyak," kata dia.
Lebih baik, kata dia, masyarakat sekitar direlokasi ke rusunawa atau rusunami dan membatasi pemukiman dengan jarak tertentu sesuai peraturan. Dana relokasi dapat dianggarkan dari kedua belah pihak, termasuk pembangunan rusun.
Lebih baik membangun rusun sebanyak mungkin di Jakarta, daripada membeli mobil mewah. Sudah waktunya ada perubahan pengelolaan APBD DKI, terlebih bila melihat Sekda yang baru berlatar belakang pengawasan.
Pilihan Editor: Usul Buffer Zone Depo Pertamina Plumpang dan Permukiman, Warga: Pernah Disampaikan Tapi Tak Ada Kelanjutan