Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan ponsel atau gawai yang berlebihan oleh anak-anak dapat menyebabkan mereka menderita kelainan mata. Jangan biarkan anak-anak melihat layar gawai atau ponsel selama lebih dari 30 menit berturut-turut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir dari The New Indian Express, peneliti dari Chonnam National University Hospital di Korea Selatan mengatakan ada hubungan antara convergent strabismus (juling ke dalam), gejala di mana mata pasien bergerak hingga akhirnya menjadi juling. Hal ini diakibatkan penggunaan gawai atau ponsel yang berlebihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
5 Langkah Memijat Mata untuk Menyamarkan Lingkatan Hitam
8 Hal yang Sering Menyebabkan Masalah pada Mata
Jaga Kesehatan Mata Anak dengan 4 Tips Berikut Ini
8 Faktor Risiko yang Memicu Mata Kering
Strabismus merupakan efek penglihatan kedua mata tidak tertuju pada satu obyek. Satu mata fokus ke satu obyek sedangkan mata yang lain dapat bergulir ke arah dalam, luar, atas, atau bawah.
Seseorang dengan mata juling tidak dapat melihat suatu obyek dengan kedua mata secara serentak. Umumnya, konvergen strabismus dapat diketahui sebelum anak berusia lima tahun.
Penelitian ini melibatkan 12 pasien yang berusia tujuh sampai 16. Mereka biasa menggunakan ponsel selama 4-8 jam per hari. Jarak antara mata dan layar mereka dekat, sekitar 20 sampai 30 centimeter.
Sembilan dari 12 pasien sembuh dari gangguan setelah berhenti menggunakan ponsel sekitar dua bulan. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara jarak mata dengan penggunaan ponsel. Pengguna harus menghindar melihat layar ponsel selama lebih dari 30 menit dalam satu waktu.
Waspadai jika bermain gawai lebih dari 4 jam per hari dan mulai ketergantungan. Konsultasikan dengan dokter jika mata anak tampak menyimpang.