Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Para pegiat dan penutur aktif bahasa suku Mentawai, Nias, Using, dan Kui melakukan berbagai cara untuk terus menghidupkan bahasa mereka.
Selain tetap aktif bertutur dalam bahasa daerah dalam keseharian, mereka menggunakan beragam medium, seperti membuat kamus, buku ajar, dan buku cerita; mengadakan lomba menulis cerita pendek dan lagu; serta memanfaatkan teknologi digital.
Mereka menyadari betapa pentingnya bahasa ibu mereka tetap hidup dan lestari untuk menjaga tradisi dan akar mereka.
SEBUAH kanal video YouTube, TV Bain, menayangkan seorang bocah bermain layang-layang. Bocah itu menyanyikan lagu anak-anak dengan iringan kendang kempul dan suling. Sebuah lagu berbahasa Using. Sebanyak tujuh lagu sudah diunggah di kanal tersebut oleh Antariksawan Jusuf. Ia seorang pegiat budaya Using yang juga pendiri Paguyuban Sengker Kuwung di Banyuwangi, Jawa Timur.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Febrianti dari Padang berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Agar Bahasa Ibu Tetap Lestari"