Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembangunan Taman Maju Bersama (TMB) digarap menggunakan pola yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pola ini berasal dari aspirasi warga yang ditampung selama proses perancangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Rancangan yang dihasilkan merupakan produk kolaborasi yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan pakar, sehingga muncul format yang berbeda-beda di setiap tempat,” kata Anies dalam keterangannya, Rabu, 12 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika taman yang sesuai dengan kebutuhan ini sudah dibuka, ia berharap keberadaannya menjadi wadah yang menyatukan waga Ibu Kota. “Itulah prinsip di balik TMB,” ujarnya.
Di samping itu, Anies berpesan kepada pengelola TMB agar warga, khususnya anak-anak, bisa memanfaatkan fasilitas taman untuk bermain sesuai dengan usianya. “Karena itu, ditandai dengan tidak adanya larangan untuk menginjak rumput, rumput untuk bermain. Jadi inilah konsep untuk taman maju bersama,” kata Anies.
Anies Baswedan meresmikan 100 Taman Maju Bersama di TMB Delonix, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Taman yang telah terbangun di Jakarta tersebar di berbagai titik, seperti Jakarta Utara (17 TMB), Jakarta Barat (17 TMB), Jakarta Selatan (28 TMB), serta Jakarta Timur (38 TMB).
Ia mengatakan Tim Dinas Pertamanan dan Hutan Kota telah berhasil melampaui target pembangunan TMB. Semula, pembangunan TMB ditargetkan di 86 titik. “Alhamdulillah tercapai 100 Taman Maju Bersama,” ucap Anies.
MUTIA YUANTISYA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini