Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja mengimbau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak membiarkan adanya pembangunan oleh pengembang yang mengabaikan kewajiban membuat sumur dan kolam resapan serta ruang terbuka hijau. Langkah itu dinilai harus dilakukan guna mencegah terjadinya banjir seperti yang dialami Ibu Kota pada awal tahun 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Praktik seperti ini tidak bisa dimaklumi lagi," ujar Elisa di kantor LBH Jakarta, Senin, 6 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Elisa mengatakan kewajiban developer untuk membangun sumur dan kolam resapan serta RTH tercantum dalam Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Pada praktiknya, ujar Elisa, pengembang kerap abai atau pemerintah lalai.
"Sebelum dicek apakah sumur dan kolam resapannya sudah dibangun atau belum, IMB sudah keburu keluar dan bangunannya sudah jadi," ujar dia.
Salah satu contoh pembangunan yang mengabaikan kewajiban SIPPT, kata Elisa, adalah Kompleks Sunrise Garden, Jakarta Barat. Menurut dia, daerah perumahan itu kerap banjir. Ia memperkirakan masih banyak kompleks lainnya di Jakarta dengan kasus serupa.
Jakarta, menurut Elisa, telah mengalami krisis lahan resapan air. Menurut dia, 85 persen permukaan lahan Ibu Kota tertutup beton. Sedangkan 5 persennya merupakan jalan dan sisanya adalah Ruang Terbuka Hijau, Ruang Terbuka Privat dan Ruang Terbuka Biru. Pemprov DKI bahkan disebut pernah menyatakan luas lahan yang tertutup beton mencapai 90 persen.
Salah satu contoh massifnya pembangunan di Jakarta terjadi di kawasan Kelapa Gading. Menurut dia, daerah itu dulunya merupakan zonasi hijau. Ia mengatakan, perubahan tata ruang besar-besaran di Kepala Gading terjadi dari tahun 1985 hingga 2005. Jumlah ruang terbuka hijau disebutnya menurun secara drastis dengan total perubahan lahan sekitar 3,900 hektare.
"Atau setara dengan Bumi Serpong Damai," ujar dia.
Wilayah Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir pada 1 Januari 2020. Hujan lebat yang turun sepanjang malam pergantian tahun membuat air di sejumlah kali meluap. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, banjir di Jabodetabek menelan 60 korban jiwa. Data itu diambil pada Sabtu, 4 Januari 2019 pukul 18.00. Korban asal Ibu Kota yang paling banyak berada di Jakarta Timur yakni delapan orang.