Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Bank-bank nasional menyiapkan strategi menyikapi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR). Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaadmaja, mengatakan penyaluran kredit akan difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki potensi dan terbukti mampu memacu pertumbuhan bisnis bank tahun ini. "Seperti kredit untuk perkebunan, industri makanan dan minuman (food and beverages), serta usaha transportasi," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Jahja, kenaikan suku bunga acuan akan berpengaruh pada kinerja bank, khususnya penyaluran kredit. Namun, kata dia, kenaikan bunga 25 basis point tak terlalu besar. "Kalau cuma sebesar itu, enggak ada artinya, bunga kredit tak akan naik signifikan. Kalau bunga deposito, mungkin bisa," ujar dia, seraya mengaku masih optimistis target pertumbuhan kredit akan tercapai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur BCA, Santoso, mengatakan penyaluran kredit bakal lebih berhati-hati agar tingkat kredit macet (non-performing loan/ NPL) tak melonjak. "Strategi lainnya adalah fokus pada nasabah loyal dan nasabah-nasabah transaksi."
Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Iman Nugroho Soeko, mengatakan kenaikan suku bunga acuan bukan hal baru, sehingga bank sudah menyiapkan antisipasi. "Efeknya lebih ke suku bunga deposito, tapi masing-masing bank sudah punya cara mengatasinya," kata dia.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan untuk mengkompensasi kenaikan suku bunga acuan, strateginya adalah mengutamakan pengumpulan sumber dana murah untuk simpanan. "Lewat program-program tabungan komunitas untuk menekan cost of fund (biaya dana/bunga deposito)," ujar dia. CIMB Niaga akan mendorong beberapa sektor sebagai penopang pertumbuhan kredit, yakni properti lewat kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit konsumsi (kartu kredit), dan kredit usaha kecil.
Adapun Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Suprajarto, mengatakan belum akan melakukan penyesuaian atau menaikkan suku bunga kredit untuk sementara waktu. "Kami mengupayakan efisiensi, misalnya melalui penggunaan teknologi dalam proses bisnis," ucap dia. GHOIDA RAHMAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo