Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bankir Vs Otonom

18 Februari 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agus Martowardojo berhasrat membawa Bank Mandiri menjadi jawara di level regional. Raden Pardede bermimpi membawa Indonesia masuk lima besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030. Siapa yang bakal jadi juara?

Agus Martowardojo

Pada Mei 2005, ia menggantikan E.C.W. Neloe menjadi Direktur Utama Bank Mandiri. Ketika itu, bank terbesar di Indonesia ini dalam kondisi remuk. Kredit seret (NPL) netto-nya mencapai 15,4 persen, jauh di atas yang dibolehkan Bank Indonesia. Mandiri pun masuk bangsal perawatan bank sentral. Tapi, akhir tahun lalu, kredit seret netto Mandiri sudah di bawah dua persen.

Ia juga dinobatkan sebagai bankir Indonesia terbaik oleh majalah Asiamoney pada 2006. Kini ia bertekad membawa Mandiri menjadi jagoan dan mampu berlaga di tingkat regional. Meski demikian, pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 52 tahun silam itu masih belum teruji di lembaga eksekutif, sehingga kapasitasnya dalam membuat kebijakan masih diragukan. Ia juga minim pengalaman mengurusi moneter.

Namun jebolan Universitas Indonesia pada 1984 ini disokong kuat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan kapasitasnya sebagai bankir senior yang mumpuni, ia diyakini bisa memimpin BI. Soal kelemahan di bidang moneter, menurut analis perbankan Mirza Adityaswara, bisa ditopang oleh sejumlah ahli moneter di BI, seperti Hartadi Sarwono, Halim Alamsyah, dan Perry Warjiyo.

Raden Pardede

Coming from behind. Nama Raden Pardede muncul di babak akhir menjelang tenggat penyerahan kandidat Gubernur BI pada 17 Februari. Meski ada anggapan bahwa ia cuma pemanis, Raden mengatakan siap bertarung dalam seleksi di Komisi Keuangan DPR. Ia mengandalkan jam terbang yang cukup lama dalam urusan makroekonomi.

Doktor ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat, ini pendiri lembaga kajian ekonomi terpandang, Danareksa Research Institute. Ia pernah menjadi konsultan di Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia, anggota staf khusus Menteri Koordinator Perekonomian, serta Wakil Tim Asistensi Menteri Keuangan. Yang tak kalah mentereng, ia menjabat Ketua Forum Stabilisasi Sektor Keuangan.

Meski Raden mumpuni di makroekonomi dan moneter, sepak terjangnya kalah mencolok ketimbang Agus Martowardojo. Ia dianggap kurang berpengalaman dalam mengelola organisasi sebesar Mandiri atau Bank Indonesia. Kini Raden menjadi Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset dan Komisaris Independen Bank BCA.

Di luar itu, Raden aktif sebagai pengajar tamu di ITB, UI, dan IBI. Raden juga menjadi penggerak Yayasan Indonesia Forum, yang memimpikan Indonesia masuk lima besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030.

Heri Susanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus