Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kandidat Berharta Berjaya di Pilkada

Lebih dari 20 pasangan calon yang terafiliasi dengan korporasi diprediksi memenangi pemilihan kepala daerah.

12 Desember 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Cellica Nurachadiana di Gasibu, Bandung, 2016. Tempo/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Lebih dari 20 pasangan calon kepala daerah yang terafiliasi dengan tiga perusahaan atau lebih diprediksi menang versi hitung cepat.

  • Di antaranya Gibran Rakabuming Raka di Surakarta; Eka Putra di Tanah Datar, Sumatera Barat; Nina Agustina di Indramayu; serta Andrei Angouw di Manado.

  • Para kandidat menyatakan bahwa kemenangan mereka merupakan hasil kerja tim kampanye, bukan uang perusahaan.

JAKARTA – Lebih dari 20 pasangan calon kepala daerah yang terafiliasi dengan korporasi diprediksi memenangi pemilihan kepala daerah sesuai dengan hitung cepat sejumlah lembaga survei. Mereka terhubung dengan tiga perusahaan atau lebih, baik terdaftar secara langsung maupun lewat kerabat dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antaranya pasangan Cellica Nurrachadiana-Aep Saepullah yang diprediksi memenangi pemilihan Bupati Karawang, Jawa Barat, sesuai dengan hitung cepat Indikator Politik Indonesia. Aep terafiliasi dengan tiga perusahaan serta masuk daftar kandidat terkaya keempat dari total 1.480 calon kepala daerah dan wakil kepada daerah yang berkontestasi dalam pilkada serentak 2020. Sesuai dengan kajian Komisi Pemberantasan Korupsi, nilai kekayaan Aep mencapai Rp 291 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aep mengklaim kemenangan yang diperolehnya karena ia dan Cellica, Bupati Karawang saat ini, rajin blusukan ke desa-desa. “Aktivitas ini kami lakukan selama masa kampanye tanpa libur,” katanya, kemarin.

Baru pertama kali ikut pemilihan kepala daerah, Aep mengaku kaget dengan rutinitas kampanye yang begitu padat. "Sempat down juga karena jadi politikus itu melelahkan," ujar dia.

Selain sowan dari desa ke desa, Cellica mengatakan, mereka mendekati buruh dengan mengunjungi banyak pabrik. "Seluruh desa di Karawang sudah kami kunjungi selama dua bulan masa kampanye," ujarnya.

Menurut penelusuran Tempo bersama Yayasan Auriga Nusantara, didapati 376 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terafiliasi dengan korporasi. Dari jumlah itu, hampir separuhnya terhubung dengan lebih dari tiga perusahaan. Tempo menelusuri prediksi kemenangan kandidat yang terafiliasi dengan tiga atau lebih dari tiga perusahaan lewat hitung cepat lembaga survei dan aplikasi perhitungan elektronik Komisi Pemilihan Umum, yaitu Sirekap.

Hasilnya, lebih dari 20 pasangan calon dengan kategori tersebut diperkirakan memenangi pemilihan. Selain Aep, ada Gibran Rakabuming Raka di Surakarta; Eka Putra di Tanah Datar, Sumatera Barat; Nina Agustina di Indramayu; serta Andrei Angouw di Manado.

Nina Agustina menyatakan memenangi kontestasi berkat kerja keras bersama Lucky Hakim, bintang sinetron yang menjadi wakilnya, serta tim pemenangan. Nina adalah anak mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Dai Bachtiar. Ia terafiliasi dengan enam perusahaan. “Ini adalah buah kerja keras tim dan partai pendukung,” katanya.

Pasangan Andrei Angouw-Richard Henry Marten Sualang juga diprediksi memenangi pemilihan Wali Kota Manado. Andrei terafiliasi dengan lima perusahaan. Ia juga termasuk kandidat dengan harta terbanyak kelima versi studi KPK. Kekayaan Andrei mencapai Rp 273 miliar.

Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan—pengusung Andrei di Manado—mengatakan kemenangan Andrei atas kerja keras bersama. Ia menilai pemilihan ini menjadi tonggak sejarah baru dari sisi keberagaman. “Andrei Agouw bakal menjadi Wali Kota Manado pertama yang beragama minoritas, Konghucu,” kata Hasto.

Peneliti dari Lembaga Survei Indonesia Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan kemenangan Andrei karena disokong aset yang dimilikinya. Adjie meyakini pernyataan itu berdasarkan fakta lembaganya empat kali mengadakan survei pemilihan kepala daerah di Manado.

Adjie mengatakan, dengan kekuatan finansial, Andrei mampu menggerakkan kader partai pengusungnya, tim relawan, dan simpatisan mengajak masyarakat beramai-ramai ke tempat pemungutan suara. "Ajakan itu tidak mudah dan butuh mesin partai dan logistik yang bagus," kata Adjie.

Di Tanah Datar, pasangan Eka Putra-Richi Aprian diprediksi mengalahkan tiga pasangan calon lainnya. Eka Putra terafiliasi dengan enam perusahaan yang berbasis di Depok, Jawa Barat; dan Jakarta. Adapun Eka belum membalas permintaan konfirmasi yang dilayangkan Tempo.

Nasib berbeda dialami Munafri Afriudin, calon Wali Kota Makassar. Ia kalah dari kandidat inkumben M. Ramdhan Pomanto. Munafri terafiliasi dengan 41 perusahaan. Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Prianto, mengatakan kekalahan itu disebabkan strategi pemenangan yang tidak memadai dan popularitas inkumben yang sangat kuat.

IVANSYAH (INDRAMAYU) | HISYAM LUTHFIANA (KARAWANG) | DIDIT HARYADI (MAKASSAR) | ROBBY IRFANY | ANT


Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus