Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Beban Tugas Berat meski Sanksi FIFA Ringan

Setumpuk pekerjaan rumah masih harus dibenahi meski FIFA memberi sanksi ringan kepada Indonesia. Apa saja itu?

8 April 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyelesaikan pengerjaan renovasi pagar Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali, 30 Maret 2023. ANTARA/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • PSSI harus melakukan sejumlah terobosan meski FIFA memberi sanksi ringan setelah pembatalan Piala Dunia U-20.

  • Acuan cetak biru atau peta jalan sepak bola nasional adalah Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

  • Pekerjaan rumah PSSI lainya adalah mempersiapkan tim nasional yang kuat.

JAKARTA – Sejumlah pengamat dan pemerhati sepak bola menilai setumpuk pekerjaan rumah masih harus dibenahi meski Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberi sanksi ringan kepada Indonesia. Menurut mereka, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai anggota aktif FIFA harus melakukan sejumlah terobosan agar tidak ada lagi pembatalan perhelatan seperti Piala Dunia U-20 yang berdampak sanksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Jenderal Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI), Richard Ahmad, mengatakan PSSI perlu memaksimalkan penerapan blue print atau cetak biru transformasi sepak bola nasional. Richard mengklaim terlibat memberikan rekomendasi untuk proposal cetak biru. “Rekomendasi kami disetujui, tapi tidak tahu bagaimana finalisasinya,” ujar dia kepada Tempo, Jumat, 7 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan, cetak biru itu disusun sebagai landasan persiapan sepak bola nasional menuju 2045. Salah satu targetnya adalah leading dalam perhelatan piala dunia senior dan sepak bola wanita. Cetak biru ini juga berisi aturan dari FIFA, seperti stadion ramah difabel. Cetak biru ini menyangkut perbaikan infrastruktur stadion pasca-tragedi Kanjuruhan, Malang, pada Oktober lalu.

Baca juga: Lobi PSSI Setelah Gagal U-20

Pengamat sepak bola, Abdul Haris, menyatakan cetak biru itu harus memiliki target yang jelas. Menurut dia, Indonesia harus mempunyai visi jangka panjang. Dia mencontohkan, Jepang pada 1990-an memiliki visi menjadi tim yang menguasai dunia dalam waktu 100 tahun. Dari situ, Jepang mengubah berbagai aspek dan ekosistem sepak bola, seperti perbaikan struktur kepengurusan organisasi sepak bola, peningkatan infrastruktur, serta pembinaan. “Hasilnya, Jepang bisa mengalahkan Jerman. Mereka punya landasan yang jelas,” ujar Abdul Haris.

Setelah pembatalan Piala Dunia U-20 oleh FIFA, Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertolak ke Paris, Prancis, pada Senin lalu. Dia menemui Presiden FIFA, Giovanni Vincenzo Infantino. PSSI melobi FIFA agar tidak dikenai sanksi. Hasil pertemuan pada Kamis lalu menyatakan Indonesia hanya mendapat sanksi ringan berupa pemberhentian dana FIFA Forward 3.0 sebesar US$5,6 juta atau setara dengan Rp 83,6 miliar. Erick mengklaim keberhasilan lobi itu karena proposal cetak biru transformasi sepak bola Indonesia berjudul "Garuda Mendunia".

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, 31 Maret 2023. ANTARA/Hafidz Mubarak A.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden FIFA tersebut, Erick meminta agar Indonesia tetap menjadi anggota aktif FIFA. Indonesia menyatakan serius melakukan transformasi sepak bola. Bukti keseriusan itu adalah penyerahan proposal cetak biru percepatan transformasi sepak bola nasional. “Pemerintah membantu, tapi tidak mengintervensi,” ujar Amali kepada Tempo, kemarin.

Amali menjelaskan, acuan cetak biru atau road map (peta jalan) sepak bola adalah Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Instruksi itu memperkuat peran PSSI dalam mempercepat sepak bola nasional. Instruksi ini juga memperlihatkan peran 13 kementerian dalam mempercepat transformasi tersebut.

Baca juga: Politik Sepak Bola Kita

Cetak biru percepatan transformasi sepak bola nasional dibuat pada masa akhir kepemimpinan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan. Setelah itu disempurnakan kepengurusan Erick Thohir dengan menerima masukan dari berbagai kalangan, seperti asosiasi provinsi, pemilik klub Liga I dan Liga II, serta perwakilan suporter. “Kami mendengarkan masukan dari teman-teman untuk finalisasi cetak biru,” kata Amali.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan proposal cetak biru itu menjelaskan sejumlah program dan lini masa capaian percepatan transformasi perkembangan sepak bola. Menurut dia, ada empat poin, yakni infrastruktur, pembinaan dari usia muda sampai senior, kompetisi Liga I hingga Liga III, serta suporter. Arya mengatakan belum bisa menjelaskan secara detail. “Biar Pak Erick yang jelaskan setelah tiba di Tanah Air. Rencananya, Senin diumumkan,” ujar dia, kemarin.

Presiden Joko Widodo (kanan) bertemu dengan pemain dan ofisial timnas U-20 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 1 April 2023. ANTARA/Hafidz Mubarak A.

Pengamat sepak bola, Maruf El Rumi, menuturkan hal terpenting dari cetak biru itu adalah koordinasi oleh Ketua Umum PSSI. Menurut dia, Erick harus bisa mengkonsolidasikan semua potensi, dari lingkup internal pengurus PSSI hingga suporter.

Tommy Welly, juga pengamat sepak bola, mengatakan bahwa pekerjaan rumah PSSI lainnya adalah mempersiapkan tim nasional yang kuat. Dia mengatakan perlu ada peningkatan kualitas kompetisi sepak bola. Hal itu dinilai bisa meningkatkan kepercayaan publik. Dari situ akan diperoleh sponsor sehingga kompetisi sepak bola menjadi industri. Menurut dia, ketika sepak bola menjadi industri, kualitas pemain dan pelatih akan meningkat pesat. Kendati begitu, peningkatan kemampuan tim nasional juga harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur serta penegakan disiplin.

Pekerjaan rumah lainnya, dia melanjutkan, adalah perbaikan struktur PSSI. Dia mendorong PSSI menyusun struktur terbaru. Hampir tiga bulan setelah Kongres Luar Biasa PSSI, komite tetap, seperti komite wasit dan sepak bola di PSSI, belum terbentuk. Bahkan struktur sekretaris jenderal belum ada.

Arya Sinulingga menegaskan semua hal yang disampaikan para pengamat sepak bola sudah masuk di cetak biru. Menurut dia, hal yang harus difokuskan adalah penguatan program-program cetak biru agar sanksi administrasi bisa dihentikan.

Tugas 13 lembaga demi aepak bola.

Usulan Uji Materi terhadap Konstitusi dan Peraturan 

FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-23 di Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei sampai 11 Juni mendatang. Sebelum pernyataan resmi pembatalan kejuaraan yang digelar dua tahun sekali itu muncul, FIFA lebih dulu membatalkan drawing atau pengundian Piala Dunia di Bali pada 31 Maret lalu. Pembatalan tersebut dilakukan setelah masifnya penolakan sejumlah kader politik terhadap tim nasional Israel yang lolos kualifikasi dan akan berlaga di Indonesia.

Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, menilai perlu ada pihak yang mengajukan uji materiil atau judical review (JR) terhadap konstitusi sebelum menggelar ajang olahraga internasional. ”Uji materiil itu secara tekstual dan kontekstual,” ujar dia. Akmal.

Menurut Akmal, uji materiil diajukan terhadap konstitusi yang menyebut menolak segala bentuk penjajahan, termasuk Israel terhadap Palestina.  Uji materiil juga diajukan terhadap Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah.

Jika konstitusi diterjemahkan secara tekstual, kata dia, Indonesia tidak boleh bersikap diskriminatif hanya  menolak Israel, tapi juga kepada negara lain. Bila konstitusi atau peraturan menteri luar negeri tetap diterjemahkan secara tekstual, ujar Akmal, Indonesia tidak akan bisa mencalonkan diri menjadi tuan rumah olahraga internasional. “Karena Israel pasti ikut serta,” ujarnya. Karena itu, tutur Akmal, hal yang dilakukan adalah memisahkan antara urusan politik dan olahraga sebagai hal kontekstual. 

Ihwal peraturan menteri luar negeri soal Israel, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah,  mengatakan aturan itu dibuat sebagai pedoman untuk mengatur hubungan antara pemerintah daerah dan negara lain. Pedoman itu tidak dijadikan rujukan ketika ada event internasional di Indonesia. “Sudah ada beberapa preseden kegiatan ketika kita menjadi tuan rumah event internasional, dan pedoman itu tidak menjadi rujukan,” kata Teuku. 

Transformasi Pasca-Tragedi Kanjuruhan 

Alasan FIFA mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak secara detail disebutkan. FIFA, melalui laman resminya pada Rabu, 29 Maret 2023, mengatakan keputusan ini diambil karena situasi di Indonesia. FIFA menyatakan tetap berkomitmen secara aktif membantu PSSI dalam proses transformasi sepak bola Indonesia, khususnya pasca-terjadi Tragedi yang terjadi pada Oktober tahun lalu. Dalam laman tersebut tidak disebutkan secara jelas tragedi yang dimaksudkan. Tapi pada Oktober lalu terjadi insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 135 orang.

Jauh sebelum alasan FIFA, pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Tim ini memberikan rekomendasi kepada PSSI agar segera melakukan perbaikan dan transformasi sepak bola nasional. FIFA juga memberikan catatan kepada PSSI pasca-tragedi Kanjuruhan. FIFA memberikan beberapa rekomendasi, di antaranya standar keamanan stadion, formulasi standar protokol dan prosedur pengamanan berdasarkan standar internasional, serta mengatur jadwal pertandingan dengan memperhitungkan potensi-potensi risiko.

Akmal mengatakan catatan tersebut seharusnya menjadi prioritas dalam cetak biru yang ditawarkan. Dia juga mengatakan perlu ada aturan tegas bahwa polisi tidak boleh berada di stadion dalam mengamankan pertandingan. Tommy Welly pun menilai tragedi Kanjuruhan menjadi momentum perbaikan sepak bola nasional pada sisi kompetisi. Menurut dia, perlu dibuat regulasi, terutama aspek perizinan, ketika ingin menggelar pertandingan. “Izin harus dibuat dengan tegas dengan mempertimbangkan keselamatan semua pihak. Faktor keamanan harus menjadi prioritas,” ujarnya.

Adapun Zainudin Amali mengatakan catatan-catatan tragedi Kanjuruhan masuk cetak biru transformasi sepak bola nasional. PSSI bergabung dalam tim transformasi sepak bola yang dibuat pasca-tragedi Kanjuruhan. Tim itu terdiri atas FIFA, Asian Football Confederation (AFC), Kementerian Pemuda dan Olah Raga, serta Kementerian Dalam Negeri. “Kami pasti memasukkan rekomendasi itu dalam cetak biru sepak bola,” ujar dia. 

HENDRIK YAPUTRA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus