Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menyusut Kasus Baru di Zona Merah

Pemeriksaan masif di permukiman mendapati terjadinya penurunan angka kejadian (IR) di rukun warga yang memberlakukan pengendalian ketat.

18 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga mengikuti tes swab covid 19 yang diadakan oleh Puskesmas Kecamatan Gambilr di Kecamatan Gambir, Jakarta, 16 Juni 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Sudin Kesehatan Jakarta Selatan mengklaim tiga RW zona merah menjadi kuning.

  • Para pejabat sudin kesehatan menyebutkan beberapa RW layak berganti status menjadi kuning.

  • Status RW 04 Kenari, Senen, Jakarta Pusat, akan naik menjadi zona merah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Lima kepala suku dinas kesehatan di DKI Jakarta kompak mengklaim telah berhasil mengintervensi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di 66 rukun warga (RW) yang berstatus zona merah. Dihubungi secara terpisah, mereka menyebutkan status beberapa RW akan membaik menjadi kuning sehingga tak perlu melanjutkan aturan wilayah pengendalian ketat (WPK) selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Muhammad Helmi mengatakan tiga RW merah di wilayahnya—RW 01 Lebak Bulus, RW 02 Pondok Labu, RW 05 Kalibata—sudah menguning. "Alhamdulillah sudah terkendali. Mudah-mudahan segera berstatus hijau," kata Helmi kepada Tempo, kemarin. 

Nada optimistis juga terlontar dari Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini. Dia mengatakan mayoritas dari 15 RW zona merah di wilayah kerjanya turun status menjadi zona kuning.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, parameter untuk menentukan status wilayah adalah angka kejadian atau incidence rate (IR), yaitu perbandingan antara kasus positif dengan jumlah penduduk yang berisiko dan interval waktu tertentu. Suatu wilayah mendapat status kuning dan oranye jika kecepatan IR per 100 ribu penduduknya antara 0,1 hingga 49,26. Sedangkan zona merah adalah wilayah dengan IR di atas 49,27.

Menurut Kristi, membaiknya angka kejadian merupakan hasil pengetatan pengawasan protokol kesehatan dan penelusuran orang di sekitar kluster positif Covid-19 di wilayahnya. Namun dia enggan memaparkan detail jumlah dan identitas RW yang telah keluar dari status zona merah tersebut. Dia hanya mengatakan intervensi itu adalah efek pelaksanaan active case finding berupa pemeriksaan ratusan uji swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di RW zona merah dan sekelilingnya. "Kami lakukan dengan lebih gencar," kata mantan Kepala Puskesmas Kecamatan Senen tersebut.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Arief Wahyudhy, mengatakan satu indikator penurunan status RW adalah hasil rapid test dan tes swab. Menurut dia, tes Covid-19 di sejumlah wilayah merah di Jakarta Utara mendapat hasil negatif. Namun dia menolak memberikan data. "Evaluasi disampaikan Jumat mendatang oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta," ujar Arief.

Ketua RW 01, Sunter Agung, Jakarta Utara, Aris Sunandar, mengatakan hasil uji usap terakhir di zona merah tersebut hanya mendapati satu orang positif. Pasien itu telah diantar ke rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran. Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap 76 pedagang dan pembeli di Pasar Belek.

Berdasarkan pemeriksaan itu, RW 01 menyisakan tiga orang positif dan satu orang dalam pengawasan yang menjalani isolasi mandiri di rumah. "Yang positif, semua akan dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran," kata Aris. "Tiga hari lalu, saya dapat informasi dari Gugus Tugas bahwa RW 01 Sunter Agung sudah jadi kuning." 

Pemeriksaan masif juga mengubah status RW 04 dan 05 Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur, dari merah jadi kuning. Lurah Malaka Sari Rusli Abidin mengatakan telah menerima hasil 131 uji swab oleh Puskesmas Kecamatan Duren Sawit yang dilakukan pekan lalu. "Pegawai kelurahan yang sempat memeriksa Pasar Perumnas Klender juga negatif," ujarnya.

Erizon Safari, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, menyatakan 15 RW zona merah di tempat kerjanya telah menunjukkan pemulihan dengan turunnya angka penularan. Meski demikian, dia tidak mau keburu girang karena ada sejumlah RW zona kuning malah menunjukkan peningkatan laju infeksi. Hal ini didasari hasil tes masif yang sudah menyasar beberapa RW di luar zona merah. "Kami temukan beberapa warga di luar zona merah yang positif," ucapnya.

Menurut Erizon, warga tidak perlu cemas atas temuan tersebut. "Justru baik karena kami jadi tahu di mana saja lokasi penyebaran virus corona," kata dia.

Sekretaris Kecamatan Senen Irshan mengatakan RW 04 Kelurahan Kenari diprediksi akan naik status dari kuning menjadi merah. Hal ini merujuk pada hasil uji swab positif terhadap dua pasien anak di sana. Menurut dia, tim medis tengah menunggu hasil pemeriksaan terhadap keluarga mereka. Selain dua bocah itu, hasil positif muncul dari tes usap terhadap 14 orang di RW 04 Kenari. "Kami sendiri akan mengusulkan pemberlakuan WPK di Kelurahan Kenari, khususnya RW 04, karena ada peningkatan incidence rate," ujar Irshan.

 

FRANSISCO ROSARIANS

 

 
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus