Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Begini Nasib 23 Tunawisma yang Ditemukan Risma Saat Blusukan

Rata-rata tunawisma yang ditemukan Risma saat blusukan di Jakarta memiliki mata pencaharian sebagai pemulung.

8 Januari 2021 | 05.23 WIB

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini blusukan membantu pemulung di bawah fly over Mampang Prapatan dan Jl Saharjo, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Januari 2021. Foto/kemensos.go.id
Perbesar
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini blusukan membantu pemulung di bawah fly over Mampang Prapatan dan Jl Saharjo, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Januari 2021. Foto/kemensos.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma menemukan 23 tunwisma saat blusukan di Jakarta. Puluhan orang itu ditempatkan di balai Kementerian Sosial.

"Mereka ini penerima manfaat mendapat program ATENSI di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat di Jakarta, Kamis 7 Januari 2021.

Harry mengatakan, dua tunawisma di antaranya dirujuk ke Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi karena perlu perawatan sosial secara intensif. Dua tunawisma lainnya masih anak-anak.     

Dari 23 tunawisma hasil blusukan Risma itu, 
delapan adalah perempuan dan 15 laki-laki. Rata-rata mereka bermata pencaharian sebagai pemulung.

Mereka juga tidak memiliki tempat tinggal tetap di Jakarta. Ada yang tinggal di kolong jembatan, di emperan toko, di gerobak sampah, di pasar di lapak atau di pemukiman kumuh. Mereka ditemukan di beberapa lokasi seperti di sekitar Pegangsaan, Pasar Baru, Thamrin, Sudirman, Manggarai. Ada juga rujukan dari Dinas Sosial Subang dan DKI Jakarta.



Untuk dua anak jalanan yang ditemukan Mensos Risma meminta keluarganya untuk tinggal di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi. Anak yang sempat putus sekolah diminta untuk melanjutkan sekolah di sekitar Balai.

Di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, para pemulung diberikan keterampilan berwirausaha seperti budi daya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budi daya tanaman hidroponik dan keterampilan lainnya yang dapat memberikan penghasilan bagi mereka.

Mensos Risma juga meminta para pemulung dilatih membuat kompos dan daur ulang sampah non organik dengan memanfaatkan sampah dari sejumlah kementerian. 


Kemenkeu, Kemenhub dan Kemen ESDM telah mulai menyalurkan sampah dari kantor ke Balai Pangudi Luhur untuk selanjutnya dilakukan daur ulang sampah oleh para pemulung yang telah jadi binaan balai.

Dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial dengan memberikan keterampilan wirausaha bagi 23 penerima manfaat, Kemensos menggandeng Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi.



Kemensos juga membuka akses ke program-program Kementerian/Lembaga lainnya untuk memenuhi hak dasar mereka. Mulai dari hak mendapatkan identitas kependudukan, hak kesehatan hingga pendidikan.

Baca juga: Diduga Pemulung yang Ditemui Mensos, Nursaman: Saya Gak Tau Itu Bu Risma
Menurut Harry, Menteri Risma telah mengirimkan surat ke Ditjen Dukcapil Kemendagri untuk perekaman data kependudukan untuk tunawisma yang belum tercatat atau tidak punya NIK/KTP/KK. "Surat ke Kemenkes untuk mendapatkan benefit dari jaminan kesehatan KIS (BPJS) dalam memperoleh alat bantu disabilitas dan Kemendikbud untuk anak-anak yang belum mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP)," kata Harry.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus