Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Puti Guntur Soekarno, menjadi calon legislator ta-hun ini adalah sebuah tantangan baru. Sebelumnya, keponakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, itu selalu menang di daerah pemilihan Jawa Barat X. Namun sekarang ia pindah ke daerah pemilihan Jawa Timur I.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Puti tidak waswas. PDIP memindahkannya ke Jawa Timur bukan tanpa pertimbangan matang. Popularitas Puti di Jawa Timur terkerek setelah menjadi calon wakil gubernur dalam pemilihan Juni lalu. Meski gagal terpilih sebagai wakil gubernur, Puti telah mendapatkan popularitas yang cukup tinggi. "Saya sudah punya modal kampanye tiga bulan pas pemilihan gubernur. Sambutan sangat hangat," kata dia, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Strategi kampanye juga lebih mudah karena tinggal melanjutkan kampanyenya saat pemilihan gubernur. Kampanye kali ini, menurut Puti, juga lebih mudah karena berbarengan de-ngan kampanye calon presiden. Sebagai pendukung Joko Widodo, Puti mengaku melakukan pendekatan dengan membawa nama Jokowi saat bertemu dengan masyarakat.
Selain itu, daerah pemilihan Jawa Timur I, yang meliputi Surabaya dan Sidoarjo, adalah salah satu basis suara PDIP. Paman Puti, Guruh Soekarnoputra, selalu menang di sana. Sekarang, Guruh pindah ke daerah pemilihan Jawa Timur VI. Para pemilih Guruh akan dengan mudah dialihkan ke Puti.
Rahayu Saraswati, keponakan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, memiliki cerita yang mirip dengan Puti. Ia harus pindah dari daerah pemilihan di Jawa Tengah ke Jakarta untuk menggantikan kakaknya, Aryo Djojohadikusumo, yang tak lagi maju. Namun Rahayu tak khawatir. Ia justru mengaku lebih mudah merangkul perempuan dan ibu muda, yang dominan di Jakarta. "Bisa lebih banyak bicara program legislasi yang mendukung perempuan. Tapi saya menghindari janji-janji karena itu semua ada di eksekutif," ujarnya.
Anak Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ravindra Airlangga, juga menghadapi tantangan baru. Tahun ini merupakan pengalaman pertamanya menjadi calon legislator dari Partai Golkar. Ia disorongkan maju melalui daerah pemilihan Jawa Barat V, yang meliputi Kabupaten Bogor, untuk menggantikan posisi bapaknya. Sejak 2004, Airlangga selalu lolos menjadi anggota Dewan dari daerah pemilihan itu. Tahun ini, Airlangga memutuskan berkonsentrasi menjadi Menteri Perindustrian dan Ketua Umum Partai Golkar.
Juru bicara Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, me-ngatakan Ravindra memiliki modal yang kuat untuk lolos ke Senayan. "Strategi kampanye dia tinggal melanjutkan dan memperkuat jaringan-ja-ringan yang telah diba-ngun Pak Airlangga sambil memikat pemilih muda," ucapnya.
Istri dan tiga anak Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, juga sedang menghadapi tantangan baru. Tahun ini, mereka semua-Liliana Tanaja Tanoesoedibjo, Angela Ta-noesoedibjo, Valencia Ta-noesoedibjo, dan Jessica Tanoesoedibjo-maju sebagai calon legislator untuk pertama kalinya. Strategi kampa-nyenya masih lebih banyak mengandalkan iklan di jaringan televisi milik Hary Tanoe. Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq, optimistis para calon legislator yang diusung partainya bakal lolos ke Sena-yan. "Upaya pendekatan kami kepada pemilih juga sudah berlangsung empat tahun terakhir," tuturnya.
INDRI MAULIDAR
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo