Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video berdurasi 41 detik menyebar di sejumlah grup WhatsApp. Video itu menunjukkan perselisihan antara satu orang polisi personel Satlantas Polres Timor Tengah Selatan dan seorang anggota TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolres Timor Tengah Selatan Ajun Komisaris Besar I Gusti Putu Suka Arsa dan Dandim 1621/TTS Letnan Kolonel Shobirin memastikan sinergi kedua institusi tak terpengaruh atas peristiwa tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Situasi dan kondisi di daerah ini aman dan kondusif. Sinergisme TNI/Polri melalui hubungan kemitraan sebagai kakak adik dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat NKRI di Kabupaten TTS. Kami tetap terjalin harmonis dan sangat baik tak ada persoalan," kata Kapolres TTS dari Kota So’e Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Sabtu pagi, 9 Maret 2024.
AKBP I Gusti Putu Suka Arsa mengklaim tidak ada persoalan yang sangat signifikan antara TNI dan Polri di daerah itu. Pasalnya, sejauh ini hubungan kemitraan melalui sinergisme Polres TTS dan Kodim 1621 TTS tetap terjalin baik.
Menurut dia, ada kesalapahaman antara anggota Polri dan anggota TNI saat pelaksanaan operasi keselamatan di jalan, Kamis, 7 Maret 2024 adalah hal yang biasa, bahkan tidak perlu dibesar-besarkan.
Setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung menyelesaikan permasalahan tersebut. Bahkan, keduanya sudah saling merangkul dan saling memaafkan. "Jadi, tak ada lagi hal yang luar biasa, dan situasi keamanan di Kabupaten TTS sangat kondusif aman terkendali," kata dia.
Kapolres menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran Kodim 1621 /TTS.
Terhadap anggota Satlantas Polres TTS berinisil Inspektur Dua MHY yang berselisih dengan anggota TNI berinisial Prajurit Satu IM, menurut dia, sudah diberikan tindakan secara internal, termasuk terhadap beberapa anggota Satlantas Polres TTS yang berselisih paham.
Dandim 1621 TTS Letkol Inf. Shobirin juga menegaskan Kodim 1621/TTS dan Polres TTS tidak ada masalah, tetap akur terkait dengan insiden kesalahpahaman itu.
Letkol Inf. Shobirin mengatakan Ipda MHY sudah secara terbuka menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas kekhilafan yang terjadi.
"Yang bersangkutan juga memohon maaf kepada seluruh anggota TNI se-Indonesia dan Kodim 1621/TTS. Bahkan, mereka sudah saling memaafkan, saling merangkul, dan juga saling berpelukan. Tidak ada masalah lagi," katanya dalam rilis yang diterima di Kupang.