Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berputar di Keluarga Nursalim

Tim investigasi BPPN menemukan sejumlah pelanggaran kucuran kredit BDNI US$ 607 juta ke perusahaan afiliasi di luar negeri.

25 Juni 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DOKUMEN 99 halaman itu bertajuk Lampiran Laporan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) ke Kejaksaan Agung mengenai PT Bank Dagang Nasional Indonesia. Isinya menyangkut berbagai indikasi pelanggaran kredit oleh bank eks milik Sjamsul Nursalim itu, sebelum dibekukan pada Agustus 1998.

Pelanggaran menyangkut pengucuran kredit triliunan rupiah ke berbagai perusahaan afiliasi di dalam dan luar negeri di luar batas maksimum pemberian kredit. Khusus yang ke luar negeri, dilacak oleh tim forensik audit BPPN bersama lembaga investigasi internasional, Business Fraud Solutions (BFS), yang dikontrak pada 13 Agustus 1998.

Dari pelacakan sebulan penuh, BFS menemukan sejumlah transaksi ganjil terkait transfer dana pencairan kredit US$ 607,5 juta (sekitar Rp 5,5 triliun) melalui BDNI cabang Kepulauan Cook dan Cayman ke 10 perusahaan Nursalim di Singapura, Hong Kong, dan Taiwan.

Lebih dari separuh dana itu (US$ 386,5 juta) dicairkan dalam 21 kali pengiriman ke rekening East Asia America Capital di Chase Manhattan Bank, New York, Amerika Serikat. Sisanya ditransfer ke lima bank lain di Singapura dan Taipei, sebelum akhirnya seluruh dana itu parkir di 10 perusahaan tersebut.

Dari penelitian, diduga sebagian akad kredit fiktif. Indikasinya, 17 dari 39 total transfer melanggar prosedur: persetujuan dan perjanjian kredit baru dibuat setelah dana ditransfer (lihat tabel).

Proposal kredit disiapkan Laurensia Sally Lawu sebagai Kepala BDNI Cabang Cook Islands dan Cayman Islands. Kredit disetujui Sjamsul dan Husni Ali, keponakan Itjih Nursalim—istri Sjamsul. Pencairan ditangani Michelle Liem, putri tertua Sjamsul, bersama Lim Min Lin, orang dekat keluarga dan bekas guru anak-anaknya.

Ternyata East Asia dan berbagai perusahaan itu terkait keluarga Sjamsul. Sebanyak 80 persen saham East Asia dimiliki Ban Hin Leong Co. Ltd. Sisanya milik Michelle dan Wai Hop Co. Ltd.

Meski data terbaru menyebutkan Ban Hin Leong milik Ng Oi Wan (90 persen) dan Chan Sau Mei (10 persen), hingga November 1997—saat dana ditransfer—perusahaan ini masih dikuasai penuh Sjamsul dan Itjih. Keduanya direktur di East Asia. Sjamsul, Itjih, Michelle, dan adiknya, Cherie Nursalim, juga pemilik banyak perusahaan penerima kredit itu.

East Asia beralamat sama dengan BDNI Finance Hong Kong: 3605 Shun Tak Center West Tower 200, Connaught Road Central. Debitor di Hong Kong dan Singapura juga mondok di alamat serupa.

Dari setumpuk bukti itu, sulit dimungkiri aliran kredit pada akhirnya berujung pada keluarga Sjamsul sendiri.

Metta Dharmasaputra

Transfer BDNI ke Rekening East Asia

* Transfer dana dilakukan oleh BDNI ke rekening East Asia America Capital

No. 544-0-36415 di Chase Manhattan Bank (Chemical Bank), New York (AS).

Kecuali untuk Seyen Machinery (4 Oktober 1997) ke United World Chinese Commercial Bank (Taiwan). Sedangkan untuk Broad Bay Ltd. (23 Oktober 1997) tidak dicantumkan ke bank mana.

Persetujuan KreditDebitorTransferJumlah (US$ juta)
23-Mei-97Globe Trading Co. (Hong Kong)2-Jun-9514
26-Mei-97Sino Great Ltd. (Hong Kong)5-Jun-95
12-Jun-96
13
10
9-Jun-97Seyen Machinery (Taiwan)20-Jun-97
20-Jun-97
25-Jun-97
25-Jun-97
25-Jun-97
26-Jun-97
26-Jun-97
26
28,5
29
12,5
21
26
11-Jul-97Crown Forward (Hong Kong)18-Jul-96
22-Jul-96
5
4
15-Agt-97Globe Trading Co. (Hong Kong)22-Okt-9725
25-Agt-97Grand Tour Tyre (Singapura)14-Okt-9722
5-Sep-97Crown Forward (Hong Kong)15-Okt-9720
10-Sep-97Broad Bay Ltd. (Hong Kong)23-Okt-9718,3
17-Sep-97Team Good Int. Ltd. (Hong Kong)28-Okt-9724,1
17-Sep-97Trandale Pte. Ltd. (Singapura)16-Okt-9719,7
20-Sep-97Seyen Machinery (Taiwan)4-Okt-9715
23-Sep-97Habitat Properties (Singapura)5-Okt-9520,5
23-Sep-97Habitat Properties (Singapura)15-Okt-9726
2-Okt-97Grand Tour Tyre (Singapura)14-Okt-977
TOTAL386,5

Ujung-ujungnya Keluarga Nursalim

Perusahaan-perusahaan di luar negeri yang menerima transfer dana dari BDNI terkait dengan keluarga Nursalim

East Asia America Capital Ltd. (Hong Kong)

Pemilik Saham: Ban Hin Leong Co. Ltd. Hong Kong (80%)

  • Sjamsul Nursalim (50%)
  • Itjih Sjamsul Nursalim (50%)
  • Wai Hop Co. Hong Kong (10%)
  • Liem Mei Fung (10%)

Globe Trading Company (Hong Kong)

Pemilik Saham:

  • Ng Man Wah
  • Ng Hing Wing

Team Good International Ltd. (Hong Kong)

Pemilik Saham:

  • Liem Mei Kim
  • Liem Mei Fung
  • Choo Sook Sen

Habitat Properties Pte. Ltd. (Singapura)

Pemilik Saham:

  • Khoo Chin Inn
  • Liem Mei Fung

Sino Great Ltd. (Hong Kong)

Pemilik Saham:

  • Lee Yuk Shing
  • Yeung Tun Sang
  • Robert Fuyuan Wu

Trandale Pte Ltd. (Singapura)

Pemilik Saham:Habitat Propertiesl Khoo Chin Inn

  • Liem Mei Fung

Grand Tour Tyre Co. (Singapura) (dulunya Primwell Investment Pte. Ltd.)

Pemilik Saham:GT Asia Pacific Holdings Pte. Ltd. (Singapura)

  • Itjih Nursalim
  • Sjamsul Nursalim

Catatan:

  • Sjamsul Nursalim dan Itjih Nursalim tercatat sebagai direktur di East Asia.
  • Liem Mei Fung dan Liem Mei Kim adalah putri Sjamsul dan Itjih Nursalim.
  • Robert Fuyuan Wu tercatat sebagai direktur di East Asia America Capital Ltd.
  • Kepemilikan Ban Hin Leong telah dialihkan ke Chan Sau Mei dan Ng Oi Wan pada 9 November 1998.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus