Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DEPOK - Pemerintah Kota Depok akan memulai pembangunan metro starter atau terminal modern terpadu besok, dengan menghentikan aktivitas Terminal Depok di Jalan Margonda Raya. Aktivitas seluruh angkutan kota dan bus, baik dalam maupun luar kota, dipindahkan sementara ke lahan terminal angkot di depan Stasiun Depok Baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan proyek fisik akan dimulai pada Senin, 6 Agustus 2018. Seluruh aktivitas transportasi di Terminal Depok pun harus berhenti mulai Jumat nanti. Pemindahan armada angkutan umum mulai dilakukan pada 30 Juli lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Terminal Depok dibangun menjadi modern," katanya kepada Tempo kemarin.
Menurut Kepala Bagian Pembangunan Kota Depok, Tito Ahmad, konsep metro starter adalah terminal terpadu yang dilengkapi hunian vertikal plus pusat belanja. Proyek terminal terpadu digarap oleh PT Andyka Investa. "Pembangunan terminal ditargetkan selesai pada 2019," tuturnya kemarin.
Spanduk sosialisasi pemindahan aktivitas sudah terpasang di Jalan Margonda Raya. Dua loket retribusi terminal pun sudah terpasang di pintu masuk Stasiun Depok Baru. Tempo menyaksikan fasilitas terminal sementara, seperti lahan parkir angkot, sudah dipergunakan, kemarin.
Sedianya proyek pembangunan Metro Starter Depok dimulai pada 2015. Namun, proyek senilai Rp 1,3 triliun di lahan seluas 2,6 hektare tersebut terhambat lahan terminal sementara, yang diklaim milik PT Kereta Api Indonesia dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Kemudian pada awal 2017, proyek kembali ditunda lantaran belum ada izin penggunaan lahan dari kedua instansi tersebut.
Juru bicara PT Andyka Investa, Mutaqqin, memastikan pembangunan terminal dimulai pada Senin pekan depan. Penggunaan terminal sementara sudah disepakati Pemerintah Kota Depok dengan Ditjen Perkeretaapian melalui perjanjian pinjam-pakai pada 6 Juni 2018.
Pembangunan Metro Starter Kota Depok, menurut dia, dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap awal adalah pembangunan terminal terpadu. Terminal terpadu dibangun di lahan seluas 17 ribu meter persegi dengan nilai proyek Rp 70 miliar. Tahap selanjutnya adalah pembangunan hunian vertikal dan pusat belanja. "Semua tahap ditargetkan tuntas dibangun pada 2021," ucap Mutaqqin.
Dadang Wihana menjelaskan, yang dipindahkan ke terminal sementara adalah angkot, bus antar-kota antar-provinsi (AKAP), serta Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Tapi, awal Oktober nanti AKAP dan APTB dipindahkan ke Terminal Jatijajar.
Menurut dia, Dinas Perhubungan juga melakukan rekayasa lalu lintas selama pembangunan metro starter agar tak terjadi kemacetan termasuk di kawasan terminal sementara. Rekayasa itu antara lain penertiban pedagang kaki lima di pintu keluar terminal sementara, yakni di kolong Jalan Layang Arif Rahman Hakim. IRSYAN HASYIM | JOBPIE SUGIHARTO
Denah Lokasi Terminal Modern Terpadu Depok
Kota Depok akan mempunyai terminal modern terpadu pada 2019. Kawasan terminal diberi nama metro starter yang dibangun Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan PT Andyka Investa. Area metro starter tersebut terintegrasi dengan Stasiun Kereta Commuterline KRL Depok Baru. Fasilitas lainnya adalah hunian vertikal berkonsep apartemen dan pusat belanja.
Berikut ini data proyek Metro Starter Kota Depok:
- Investasi yang dikucurkan untuk kawasan terpadu Rp 1,3 triliun.
- Luas lahan yang digunakan, yakni 2,6 hektare, milik Pemerintah Kota Depok.
- Metro Starter Kota Depok dibangun dalam dua tahap. Pada tahap awal, yakni terminal terpadu, dan selanjutnya apartemen dan mal. Keseluruhan kawasan rencananya selesai dibangun pada 2021.
- Pembangunan terminal modern dimulai 6 Agustus 2018. Ditargetkan rampung 2019.
- Terminal terdiri atas 6 lantai dengan luas bangunan sekitar 17 ribu meter persegi.
- Biaya pembangunan terminal Rp 70 miliar.
IRSYAN HASYIM
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo