Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Betul Juga, Banjir

Rencana kanalisasi sungai badung yang belum terlaksana & tidak adanya saluran pembuangan air ke laut, mengancam kota Denpasar terendam air. Hujan yang deras melumpuhkan kota, ketinggian air sampai 1 m. (kt)

17 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUDAH lebih setahun Pemda Kabupaten Badung menghimbau Pemda Propinsi Bali agar realisasi kanalisasi Tukad (Sungai Badung dipercepat. Sungai ini membelah dua Kota Denpasar, penuh sampah dan dangkal. Lebih-lebih lagi Sungai Badung boleh dikata tak punya muara. Sebab yang ada hanya kecil, tak seimbang dengan air yang ada. Maka kekhawatiran pun sudah lama mengganggu warga kota, sewaktu-waktu Denpasar akan digenangi air. Betul juga. Dua pekan lalu -- meskipun menurut ramalan cuaca waktu itu Bali berawan terang -- hujan turun dengan deras. Kota Denpasar lumpuh karena air. Sebelah menyebelah Tukad Badung diluapi air tinggi. Di bagian-bagian kota tertentu, air mencapai 1 meter di dalam rumah. Termasuk juga di antaranya di Renon, wilayah baru yang menjadi pusat pemerintahan. Kantor gubernur yang baru dan bertingkat dengan arsitektur Bali memang tak apa-apa. Tapi kantor keuangan yang menggunakan arsitektur modern (dan orang Bali menyebutnya arsitektur aneh) juga ditelan air. Tak sedikit arsip rusak di kantor ini. Got-got belum berfungsi baik, di samping ada yang sedang dalam perbaikan," kata seorang penjabat di Pemda Badung menuturkan penyebab genangan air itu. Usaha perbaikan selama ini memang ada, tapi biayanya tak pernah cukup. Sementara itu menurut Ketut Nadia dari PU sadung," sudah saatnya Denpasar mendapat proyek khusus penanggulangan banjir sebagaimana yang diberikan untuk Jakarta." Apalagi, tambah Nadia, keadaan Kota Denpasar datar, tidak ada saluran pembuangan air ke laut. Akan halnya Tukad Badung sendiri minat Pemda Propinsi Bali bukannya tak ada. Sebuah tim khusus dari DPRD Bali sudah lama repot mengurusi rencana kanalisasi sungai itu. Tapi persoalannya tetap itu-itu juga bagaimana mencari ganti rugi bagi tanah rakyat sekitar 5 hektar di sepanjang tepi sungai itu. Dan tentu pula biaya. Perencanaan Kota Lebih dari itu perencanaan Kota Denpasar dan daerah baru Renon sendiri "seperti tidak memperhitungkan bahaya banjir." Ini penilaian ir. Robi Sularto dari BIC Bali. Katanya, karena Denpasar hampir datar dengan air laut setiap kali pasang naik, semustinya perencanaan saluran sanitasi lebih dulu dimatangkan. Karena itu, jangan heran kalau para pelancong sering mengeluh kalau kebetulan datang ke kota ini sedang dalam keadaan tergenang air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus