Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bom Manado: Polisi Salah Tahan?

24 November 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

POLISI diduga merekayasa kasus bom Manado—yang muncul dari pengakuan Jouke Herman Esau Tambani atau Oko, 56 tahun, tersangka kasus tersebut, beserta keluarganya, sejumlah tersangka, dan saksi-saksi dekat. Jouke, yang dijerat dengan Pasal 6 Perpu No. 1/2002, ternyata hanya sial. Namun Kepolisian Daerah Sulawesi Utara tetap ngotot bahwa Jouke tersangka pelaku peledakan Konsulat Filipina di Manado, Oktober lalu. Toh, menurut versi polisi, motif peledakan adalah sakit hati pekerja lokal terhadap pekerja Filipina di perusahaan tambang emas di Desa Tatelu, Dimembe. Belakangan ini mereka keluar dan mengolah sendiri ampas tambang emas dengan sianida. Ternyata hasilnya bagus—yang mendorong pekerja lokal ingin mempelajarinya. Karena ditolak, pekerja lokal berusaha mengusir pekerja pendatang itu dengan berunjuk rasa ke Konsulat Filipina. Tapi demonya tak membuahkan hasil, hingga pengeboman pun dipilih, menurut polisi. Namun para tersangka membantahnya. Menurut Oko, yang diperkuat kesaksian warga, tuduhan atas dirinya tidak berdasar. Sebab, pada malam ledakan itu, 12 Oktober 2002, ia sedang minum minuman keras Cap Tikus di Desa Tatelu. Ia membonceng pada Idris Uno untuk menemui istri simpanannya di Manado. Sialnya, karena mabuk, Oko salah ketuk pintu rumah orang dan diringkus, lalu diserahkan oleh seorang bintara ke polisi Manado. Esoknya, ia dituduh sebagai pelaku pengeboman Konsulat Filipina. Karena menganggap polisi salah tangkap, keluarga Oko dan tersangka lainnya kini mengadu ke Markas Besar Kepolisian RI dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Sejauh ini, hanya komisi tersebut yang merespons pengaduan mereka. Fajar W.H., Tempo News Room

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus