Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bom Meledak di Rumah Terduga Teroris

Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkap seorang terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah di Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, kemarin siang.

13 Maret 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kepolisian berjaga di lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom di kawasan Pancuran Bambu, Kota Si­­boga, Sumatera Utara, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkap seorang terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah di Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, kemarin siang. Setelah ditangkap, Densus menggeledah rumah Husain di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Sibolga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Husain dibawa serta saat penggeledahan ini. Namun, saat Densus mulai menggeledah, tiba-tiba bom di rumah Husain meledak. "Saat kami geledah, bom meledak dan melukai petugas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masyarakat di sekitar rumah Husain mendengar ledakan ini. "Terdengar sekali ledakan dengan suara dentuman keras," kata warga Pancuran Bambu. Di lokasi, polisi bersenjata lengkap menjaga ketat rumah Husain. Masyarakat diminta menjauhi lokasi ledakan.

Di lapangan, polisi berusaha bernegosiasi agar istri Husain dan anaknya mau menyerahkan diri. Istri Husain dan anaknya masih berada di dalam rumah saat polisi hendak menggeledahnya, kemarin sore. Polisi melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat Pancuran Bambu dalam proses negosiasi ini. "Tolong menyerahlah, ingat anakmu. Jangan kau korbankan anakmu," kata Zainun Sinaga, tokoh agama Pancuran Bambu yang berbicara lewat pengeras suara di masjid kampung tersebut.

Menurut Iqbal, penangkapan Husain merupakan pengembangan penyelidikan kasus terorisme yang sudah diungkap Densus 88. Namun, Iqbal masih enggan membeberkannya karena khawatir mengganggu proses penyelidikan polisi.

ANDITA RAHMA I IIL ASKAR MONDZA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus