Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Buah dan Sayuran Warna-warni Cegah Gangguan Kognitif, Menurut Penelitian

Para ahli mengungkap, kekurangan antioksidan, yang banyak terdapat pada buah dan sayuran, dapat menurunkan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.

9 Agustus 2021 | 10.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, dan senyawa lain yang penting untuk menjaga kesehatan. Uniknya, setiap warna pada buah dan sayuran mengandung senyawa berbeda yang manfaatnya juga berbeda-beda. Namun secara keseluruhan, buah dan sayur berwarna-warni dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan meningkatkan kesehatan otak. 

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam edisi online 'Neurology', jurnal medis American Academy of Neurology, pada akhir Juli lalu, orang yang setiap hari makan setengah porsi makanan tinggi flavonoid seperti stroberi, jeruk, paprika dan apel, memiliki risiko lebih rendah 20 persen untuk mengalami penurunan kognitif. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Flavonoid adalah senyawa alami yang ditemukan pada tumbuhan dan dianggap sebagai antioksidan kuat. Para ahli mengungkap bahwa kekurangan antioksidan berperan dalam penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Banyak bukti yang menunjukkan bahwa flavonoid adalah pembangkit tenaga dalam hal mencegah penurunan kemampuan berpikir seiring bertambahnya usia," kata penulis studi Walter Willett, dari Universitas Harvard di Boston, Amerika Serikat.

"Hasil penelitian kami menarik karena menunjukkan bahwa membuat perubahan sederhana pada diet Anda dapat membantu mencegah penurunan kognitif," tambah Willett.

Penelitian ini melibatkan 49.493 wanita dengan usia rata-rata 48 tahun dan 27.842 pria dengan usia rata-rata 51 tahun pada awal penelitian. Lebih dari 20 tahun penelitian, peserta mengungkapkan seberapa sering mereka makan makanan berwarna, lalu mengevaluasi kemampuan kognitif mereka sendiri dengan pertanyaan sederhana tentang ingatan. Hasilnya, orang-orang yang mengonsumsi flavonoid tertinggi memiliki risiko 20 persen lebih sedikit mengalami penurunan kognitif. 

"Meskipun fitokimia lain mungkin ada pengaruhnya di sini, diet penuh warna yang kaya akan flavonoid, dan khususnya flavon dan antosianin, tampaknya menjadi hal yang baik untuk meningkatkan kesehatan otak jangka panjang," kata Willett. 

Flavon, yang ditemukan dalam beberapa rempah-rempah dan buah-buahan dan sayuran berwarna kuning atau oranye, memiliki perlindungan terkuat dan dikaitkan dengan penurunan 38 persen risiko penurunan kognitif. Ini setara dengan usia tiga hingga empat tahun lebih muda.

Paprika memiliki sekitar 5 mg flavon per 100 gram sajian. Anthocyanin, ditemukan dalam buah blueberry, blackberry dan ceri, dikaitkan dengan 24 persen penurunan risiko penurunan kognitif. Blueberry memiliki sekitar 164 mg anthocyanin per 100 gram sajian.

TIMES OF INDIA | SCIENCE DAILY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus