Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Buaya di Mangga Dua Tak Terlihat Lagi, Pencarian Dihentikan

Sebelumnya ada yang melihat dua, ada yang lima ekor buaya.

19 Oktober 2018 | 21.17 WIB

Beberapa anak menunggu buaya di jembatan penghubung Jalan Gunung Sahari dan Mangga Dua Square, Sabtu, 13 Oktober 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Perbesar
Beberapa anak menunggu buaya di jembatan penghubung Jalan Gunung Sahari dan Mangga Dua Square, Sabtu, 13 Oktober 2018. Tempo/M Yusuf Manurung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta belum melanjutkan lagi pencarian buaya di sekitar jembatan Mangga Dua Square, Jakarta Utara. Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Ida Herwati mengatakan kalau buaya tidak terlihat lagi.

Baca:
Cerita Remaja Bernama Nicholas Saputra, Pemburu Buaya Mangga Dua

"Menurut pantauan petugas kami dan pantauan petugas Badan Air Pademangan Barat, buaya tidak terlihat lagi," ujar Ida saat dihubungi, Jumat 19 Oktober 2018.

Penampakan buaya di kolong Jembatan Mangga Dua Square pertama terlihat pada Senin, 8 Oktober 2018. Buaya yang dilihat hari itu berjumlah dua ekor dan berukuran kurang dari satu meter.

Pada Sabtu, 13 Oktober 2018, seorang warga bernama Mardani alias Andur, 53 tahun, mengaku melihat lima ekor buaya di kolong jembatan tersebut. Ukuran buaya yang dilihat Andur juga sekitar satu meter.

BKSDA menghentikan sementara pencarian buaya juga karena tak kunjung mendapat hasil setelah berusaha menjaring selama empat hari. Alasan pertama penghentian pencarian buaya lantaran lokasi sungai yang dalam. Sungai tersebut memiliki kedalaman dua meter air dan satu meter lumpur, serta memiliki lebar 30 meter.

Baca:
Begini Aksi Warga Bogor Tangkap Buaya Sungai Cileungsi

"Posisi buaya berada dibawah jembatan sehingga gerak petugas terbatas, karena permukaan air cukup tinggi sehingga harus menunduk di bawah jembatan," kata Ida, Jumat, 12 Oktober 2018.

Alasan kedua, ujar Ida, karena peralatan yang tidak mencukupi. Dia mengatakan, BKSDA tidak memiliki sampan atau perahu karet. Sementara jaring sepanjang 30 meter yang dipasang dinilai tidak bisa mengcover seluruh wilayah pergerakan buaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus