Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor -Layanan Bus Jabodetabek Residence Connexion atau JR Connexion disekitar Bogor mulai ramai peminat dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ menyambut positif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bagian Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Budi Rahardjo mengatakan, ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak terakomodir Kereta Rel Listrik atau KRL akibat penerapan protokol kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mencontohkan, sejak beroprasi tanggal 4 Agustus 2020 rute Grand Central – Stasiun Juanda rata-rata pada pagi hari memuat 23 penumpang dari kapasitas maksimal di era pandemi yakni 25-30 penumpang. Dan untuk waktu pulang dikala sore memuat sekitar 14 penumpang.
“Sifat layanan yang mendekat ke pemukiman serta point to point ke titik tujuan di jakarta diharapkan dapat menarik masyarakat untuk menggunakan layanan ini,” Ujar Budi dalam keterangan tertulis Rabu 12 Juli 2020.
Kendati sejak diluncurkan 3 minggu lalu bus JR Connexion disekitar Bogor mulai ramai peminat, penumpang tak perlu khawatir. JR Connexion tetap patuh secara ketat terhadap protokol kesehatan. Selain pembatasan tempat duduk, seluruh penumpang diwajibkan menggunakan masker. Penumpang dan awak bus yang hendak masuk juga diwajibkan melakukan pengukuran suhu.
“Penegakan protokol kesehatan pada layanan angkutan umum massal menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan supaya masyarakat tetap mau memanfaatkan angkutan umum massal,” kata Polana B Pramesti, Kepala Bagian Pengelola Transportasi BPTJ, dalam keterangan tertulis.
Sampai saat ini, setidaknya sudah ada 44 rute yang dilayani oleh bus JR connexion. Kabupaten Bogor 14 rute, Kota Bekasi sebanyak 16 rute, Kabupaen Bekasi sebanyak 1 rute, Kabupaten Tanggerang 12 rute dan Kota tanggearng selatan sebanyak 1 rute.
RAFI ABIYYU | DA