Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Minim Loket Penukaran Tiket

Penukaran tiket MotoGP Mandalika berlangsung dengan ruwet. Panitia hanya menyediakan dua loket penukaran tiket MotoGP, di pintu barat dan timur Sirkuit Mandalika. 

19 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga memindai barcode dengan aplikasi peduli lindung di Parkir Barat Sirkuit Mandalika, NTB, 18 Maret 2022. Abdul Latief Apriaman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Panitia MotoGP Mandalika menutup loket penukaran tiket di Bandara Selaparang, Mataram.

  • Hanya dua loket penukaran tiket yang disediakan panitia MotoGP Mandalika.

  • Polisi akan menambah personel di titik rawan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan.

JAKARTA – Rosman Purba, 52 tahun, dan Ina Sinaga, 48 tahun, terpaksa mengantre hingga lima jam agar bisa menukarkan tiket dengan gelang khusus sebagai syarat masuk menonton Motor Grand Prix atau MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, kemarin. Sepasang suami-istri itu mengantre sejak pukul 08.00 waktu setempat untuk menukarkan tiket MotoGP Mandalika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keduanya mengantre di bawah terik matahari hingga tengah hari di loket antrean, yang tak jauh dari Sirkuit Mandalika. Mereka ikut berjejalan dengan ratusan calon penonton lain yang juga berada dalam antrean. Rosman dan Ina membeli tiket untuk dua hari, yakni 19-20 Maret. “Kami membeli tiket Grandstand,” kata Rosman, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Warga Kota Pekanbaru, Riau, ini memang penggemar MotoGP. Keduanya berharap bisa menyaksikan langsung balapan MotoGP kali ini.

Nasib serupa dialami Fahmi. Ia juga terpaksa antre berjam-jam untuk menukarkan tiketnya. Pemuda asal NTB ini awalnya mendatangi Bandara Selaparang, yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Sirkuit Mandalika.

Fahmi ke Selaparang karena ia tahu panitia membuka loket penukaran tiket di sana, Rabu lalu. Tapi, sesampai di Selaparang, Fahmi kecewa. Loket penukaran tiket di Selaparang ternyata sudah ditutup. Panitia lantas memindahkan tempat penukaran tiket ke sekitar sirkuit. Ada loket yang dibuka, yakni di pintu barat dan timur Sirkuit Mandalika.

Calon penonton antre untuk menukarkan tiket MotoGP lebih awal di eks Bandara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, 16 Maret 2022. ANTARA/Ahmad Subaidi

Kekesalan kedua Fahmi adalah, saat hendak melakukan scan barcode PeduliLindungi—aplikasi pemantau wabah milik Kementerian Kesehatan—aplikasi itu tiba-tiba bermasalah. Padahal setiap calon penonton MotoGP wajib melakukan scan barcode sebelum memasuki sirkuit. “Tumben error begini,” kata Fahmi.

Fahmi menyebutkan antrean kemarin tak separah satu hari sebelumnya. Kondisi itu mungkin disebabkan oleh jumlah penonton yang masih sedikit. Dia melihat banyak tribun penonton yang kosong. “Syukurnya sekarang sepi penonton. Kalau Sabtu-Minggu besok, bisa lebih ramai. Semestinya lokasi penukaran tiket ini diperbanyak, bukan dikurangi,” kata Fahmi.

Antrean penukaran tiket juga dipersoalkan warganet di media sosial. Calon penonton meluapkan kekesalannya di media sosial, seperti Twitter. Salah satunya akun @leenawijaya. “Mimpinya metaverse, masak harus ada antrean penukaran? Ini masih pandemi, kan? Enggak boleh berkerumun, kan? Ruwet,” katanya, kemarin.

Dimas Prakoso Akbar juga meluapkan kekesalannya di media sosial. Pemilik akun @dimazakbarz itu mengunggah gambar antrean calon penonton yang mengular tanpa menjaga jarak fisik. “Antrean penukaran tiket MotoGP di Bandara Selaparang, Mataram. Ini khusus counter pembelian via @tiket. Mohon dievaluasi agar lebih manusiawi, apalagi event taraf internasional,” kata Dimas.

Calon penonton menunjukkan tiket MotoGP di stan penukaran tiket eks Bandara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, 16 Maret 2022. ANTARA/Ahmad Subaidi

Sejak Rabu lalu, panitia membuka loket penukaran tiket. Awalnya, loket penukaran berada di Bandara Selaparang. Di bandara itu juga disediakan bus gratis untuk mengangkut penumpang ke Sirkuit Mandalika.

Setelah terjadi antrean panjang, panitia menutup loket penukaran tiket di Selaparang. Selanjutnya, penyelenggara memindahkan loket penukaran tiket ke sekitar Sirkuit Mandalika. Tapi panitia hanya membuka dua loket penukaran tiket sehingga antrean tetap tak terhindarkan.

Adapun rangkaian balapan MotoGP dimulai sejak kemarin. Pembalap Moto3 dan Moto2 mengikuti sesi latihan bebas pertama (FP1), kemarin pagi. Kemudian dilanjutkan FP1 untuk pembalap MotoGP.

Beberapa pihak dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang dihubungi tidak menjawab permintaan konfirmasi Tempo ihwal masalah antrean ini. Juru bicara Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Komisaris Besar Artanto, mengatakan pihaknya sudah meminta panitia menambah tempat penukaran tiket. Tujuannya, untuk mencegah panjangnya antrean penonton. Polda memperkirakan lonjakan jumlah penonton akan terjadi mulai hari ini hingga hari balapan pada Ahad besok.

“Lonjakan terjadi besok karena kedatangan penonton malam ini di Bandara Internasional Lombok. Jadi, dikhawatirkan banyak penumpang yang belum dapat tiket datang untuk mengantre,” kata Artanto. “Kami sarankan loket dibuka lagi di Bandara Selaparang untuk mengurangi penumpukan antrean penonton.”

Artanto mengatakan kepolisian bersama instansi terkait telah mengevaluasi penyelenggaraan MotoGP pada hari pertama. Hasilnya, panitia perlu memperhatikan alur pengunjung menuju sirkuit. Sebab, banyak masyarakat yang tak memiliki tiket bebas masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika hanya untuk jalan-jalan, Rabu lalu. “Kalau semua diizinkan masuk, itu yang menyebabkan crowded,” kata Artanto.

Dari sisi pengamanan, Artanto memastikan kepolisian akan menambah personel di sekitar sirkuit serta di sejumlah titik rawan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan, seperti di tempat penukaran tiket.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri, mengakui adanya penumpukan penonton di titik penukaran tiket. Namun, kata dia, pemerintah daerah serta panitia telah mengevaluasinya dan akan memperbaiki alur penukaran tiket MotoGP Mandalika. “Mesti ada pengetatan. Yang bergerombol mesti diurai, jaga jarak. Mereka yang tak memakai masker, kami akan berikan masker,” kata Fikri.

IMAM HAMDI | ABDUL LATIEF APRIAMAN (MANDALIKA)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus