Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cara Anies Tutup Kali Item Pakai Jaring, Pengamat: Tidak Cerdas

Langkah Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatasi pencemaran limbah dan memperbaiki kualitas air Kali Sentiong alias Kali Item dinilai belum optimal.

25 Juli 2018 | 08.00 WIB

Kali Sentiong Sunter atau Kali Item yang berada di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, ditutup jaring hitam pada Jumat, 20 Juli 2018. TEMPO/Adam Prireza
Perbesar
Kali Sentiong Sunter atau Kali Item yang berada di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, ditutup jaring hitam pada Jumat, 20 Juli 2018. TEMPO/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatasi pencemaran limbah dan memperbaiki kualitas air Kali Sentiong alias Kali Item dinilai belum optimal. Pengamat lingkungan dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengatakan langkah DKI menutup kali itu dengan jaring hitam hanyalah upaya instan yang hasilnya tak akan maksimal.

Baca:
Anies Gunakan Teknologi Miliaran Rupiah di Kali Item, Berhasil?

"Tidak cerdas juga kalau pakai cara instan dengan menutup kali dengan jaring," ujar Nirwono seperti dikutip dari Koran Tempo, Senin 23 Juli 2018.

Pemerintah Jakarta menutup Kali Item dengan jaring hitam sepanjang 700 meter di sekitar Wisma Atlet Kemayoran. Di wisma itu para atlet dari 45 negara peserta Asian Games 2018 akan bernaung 18 Agustus – 2 September. Jaring diharap bisa menghadang embusan angin yang membawa aroma tak sedap dari badan air kali tersebut.

Baca:
Kali Item Disorot Media Asing, Sandiaga: Kita Harus Bersatu

Menurut Nirwono, agar bau dari Kali Item hilang, yang perlu dilakukan adalah tegas dalam menindak pabrik yang membuang limbah ke Kali. Sumber dari tercemarnya Kali Item itu, kata dia, adalah banyaknya limbah yang dibuang sembarangan ke Kali Item oleh masyarakat ataupun pabrik sekitar.

Di sekitar Kemayoran, kata Nirwono, terdapat industri rumahan yang tak memiliki pengolahan limbah dan membuang limbahnya langsung ke Kali. Industri rumahan itu di antaranya pabrik tahu dan pencucian jeans. "Industri kecil mulai dari pabrik tahu itu bisa dipastikan tidak punya IPAL (instalasi pengolahan air limbah)," ujar dia.

Baca:
Kali Item Disorot Media Asing, Anies Salahkan Media Nasional

Nirwono meminta agar Anies Baswedan melakukan sidak ke pabrik-pabrik yang tak memiliki IPAL tersebut. "Seharusnya gubernur sidak dan juga berani menyegel pabrik yang melanggar," kata dia. Selain itu, kata dia, masyarakat yang membuang sampah ke kali juga dikenai sanksi sehingga semua masyarakat ikut menjaga kebersihan kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus