Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cara Menggunakan Minyak Esensial Sesuai Jenis Kulit

Aromaterapis klinis Kirsten King memaparkan bagaimana cara pemakaian minyak esensial untuk setiap jenis kulit, ibu hamil, dan yang berencana mencoba.

20 Desember 2018 | 18.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia kecantikan, penggunaan minyak esensial masih membingungkan. Beberapa meyakini minyak ini sangat baik untuk kesehatan dan yang lain menganggap produk yang berbahan minyak dapat menyebabkan jerawat. Tapi, jika digunakan sesuai dengan kebutuhan kulit manfaatnya sangat banyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak hanya untuk urusan kecantikan, wanita hamil dan anak kecil pun juga dapat merasakan khasiatnya. Seperti dilansir dari Allure, aromaterapis klinis Kirsten King memaparkan bagaimana cara pemakaian minyak esensial untuk setiap jenis kulit, ibu hamil, dan yang berencana mencobanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

#Kulit berminyak
Hal pertama yang perlu diingat adalah minyak tidak menyebabkan jerawat, setidaknya jika menggunakan dengan tepat. Menurut King, Anda dapat menggunakan minyak yang kaya akan asam linoleat, seperti minyak biji anggur, minyak rosehip, atau minyak evening primrose.

Asam linoleat adalah asam lemak omega-6 yang ringan sehingga dapat menyerap dalam kelembapan tanpa terasa sifat berminyak. Pilihan lain yang dapat digunakan kulit berminyak adalah minyak astringent seperti minyak jeruk bali atau sipres.

“Jenis minyak ini bekerja sangat baik untuk mengikat dan menguatkan jaringan kulit sekaligus mengurangi kelebihan minyak," ujar King.

Selama musim panas, Anda dapat mencoba mengoleskan sedikit minyak esensial geranium, yang dapat menyeimbangkan dan mengurangi minyak berlebih.

#Kulit kering
Kulit kering dapat menggunakan semua jenis minyak karena semua minyak dapat memberikan kelembapan yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis yang dapat mengurangi dampak kulit kering pada kulit.

Menurut King, Anda dapat menggunakan minyak yang mengandung banyak asam oleat, seperti sweet almond, zaitun, atau minyak alpukat. Minyak ini kandungannya lebih padat dan lebih menghidrasi. Jenis lainnya adalah minyak esensial neroli, rosewood, dan evening primrose. Tapi, Anda akan membutuhkan minyak pelarut karena beberapa minyak esensial dapat terlalu keras jika digunakan sendiri.

Minyak esensial rosemary. naturallydaily.com

#Kulit sensitif
Jika kulit Anda supersensitif, memilih minyak esensial sedikit rumit, terutama minyak sitrus yang teroksidasi dan kayu manis, karena dapat memperburuk kulit sensitif. Anda harus berhati-hati menggunakannya, misalnya minyak sitrus yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadapa cahaya matahari.

“Minyak ini dapat menjadi tambahan untuk dicampurkan jika dilarutkan sesuai dengan pedoman yang aman, misalnya menggunakan bergamot dengan konsentrasi di bawah 0,4 persen, lemon di bawah 2 persen, atau jeruk bali dibawah 4 persen,” ujar King.

Dia menambahkan 95 persen minyak esensial mendapatkan tambahan, jadi mereka yang berkulit sensitif harus mencari tahu minyak yang dapat digunakan dengan hati-hati.

#Pengguna perawatan kulit berbahan alami
Ada begitu banyak merek besar yang menawarkan 100 persen minyak esensial dan campuran. Meski memiliki label organik, harus dipertanyakan keasliannya. Hal ini sangat penting karena pada label bukan hanya menginformasikan bahwa minyak untuk penggunaan topika, begitu juga dengan bahan di dalamnya.

“Hanya perlu 70 persen organik untuk diberi label organik, atau 95 persen untuk mendapat sertifikat organik oleh USDA, begitu juga bahan di dalamnya sesuai aturan USDA,” ujar King.

Minyak esensial dapat diberi label organik tapi bukan berarti tidak dilarutkan dengan alkohol organik untuk meningkatkan volume dan manfaat atau pencampuran dengan yang sintetis. King menyarankan agar produsen dapat mengemukakan nama latin minyak, asal negara, musim, dan tahun penyulingan untuk memastikan benar-benar natural.

#Ibu hamil atau sedang dalam pengobatan
Menurut King, beberapa minyak nabati dapat berdampak buruk jika digunakan topikal pada ibu hamil, menyusui, atau sedang dalam pengobatan tertentu. Minyak berasal dari tumbuhan, jadi masih terdapat beberapa sifat obat tanaman. Pastikan ketika memilih minyak esensial didampingi oleh aromaterapis bersertifikat yang mengetahui semua interaksi potensial dan efek samping dari minyak yang digunakan.

#Jika berencana mencoba minyak esensial
Menurut King hampir semua minyak nabati dan esensial mengandung bahan yang bermanfaat untuk kesehatan, dari omega 3, 6, dan 9 (asam lemak). Jadi, sangat penting jika Anda melakukan penelitian tentang merek dan produk dengan baik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus