Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cegah Pemudik, Bima Arya Minta RT/RW di Bogor Perketat Wilayah

Wali Kota Bima Arya, meminta kepada semua RT dan RW di Kota Bogor lebih memperketat dan ekstra siaga utuk antisipasi para pemudik bandel.

22 Mei 2020 | 15.10 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya saat melakukan kunjungan dan meninjau kesiapan RT/RW siaga Covid dan siap antisipasi pemudik nakal yang datang ke kota Bogor, Kamis 21 Mei 2020. Dok. Humas Pemkot
Perbesar
Wali Kota Bogor Bima Arya saat melakukan kunjungan dan meninjau kesiapan RT/RW siaga Covid dan siap antisipasi pemudik nakal yang datang ke kota Bogor, Kamis 21 Mei 2020. Dok. Humas Pemkot

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bima Arya, meminta kepada semua RT dan RW di Kota Bogor lebih memperketat dan ekstra siaga utuk antisipasi para pemudik yang membandel agar tidak membawa virus Covid-19 ke wilayahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bima menyebut setelah melakukan pengecekan, mayoritas wilayah sudah menerapkan pengetatan tersebut. "Tinggal yang belum, segera mengikuti. Kita harus siap antisipasi pemudik nakal," kata Bima seusai meninjau RW siaga di Kota Bogor, Jumat 22 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan kesiap siagaan RT dan RW dalam mengantisipasi pemudik membandel sudah terkoordinir sejak jauh hari. Bahkan total dari 790 RW yang ada di Kota Bogor, terkonfirmasi ada sekitar 400 RW Siaga yang sudah aktif menjalankannya.

Dedie menyebut RT/RW siaga yang sudah terbentuk itu untuk seluruh kegiatannya di wilayah harus dan sudah terkoordinasi dengan Camat, Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas. "Jadi kesiapannya menyeluruh, ada ruang isolasi dan dapur umum juga," kata Dedie.

Dedie mengatakan tiap RW Siaga Corona, membantu Pemerintah Kota Bogor dalam melaksanakan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19.

Secara teknis, Dedie menyebut mereka melakukan pendataan warga terdampak dan membantu membentuk Lumbung Logistik RW. Selain itu, RW siaga juga membantu mendata warga yang keluar masuk serta memastikan warga yang kembali atau mudik dari area pandemik mematuhi protokol Covid-19.

"Di beberapa RW Siaga Corona bahkan sudah menyiapkan lokasi isolasi, yang mereka gunakan untuk mengkarantina pemudik bandel selama 14 hari," kata Dedie.

Meski sudah terbangun RW Siaga Tangkal Mudik, Dedie menyebut sebetulnya tipikal Kota Bogor adalah Kota yang bukan dikategorikan penerima warga pemudik dalam jumlah besar.

Sehingga Pemerintah Kota lebih menekankan pada kesadaran masyarakat dan dibantu oleh RW masing-masing, mengidentifikasi pendatang yang masuk untuk mematuhi ketentuan selama pandemi terjadi. "Bagi pemudik agar melakukan isolasi mandiri dan memperhatikan risiko berinteraksi dengan orang tua atau mereka yang memiliki riwayat penyakit bawaan," ucap Dedie.

Selama pelaksanaan dan penerapan RW Siaga di dalam masa penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar atau PSBB, Dedie mengatakan segala sesuatunya langsung terkoordinasi antar aparat wilayah satu dengan yang lainnya yang lebih dekat.

Mereka diimbau untuk tidak melakukan manuver kebijakan, kecuali dalam keadaan darurat mereka bisa langsung berkoordinasi dengan Pemkot Bogor. "Laporan RW siaga ke Gugus Tugas dikoordinasikan melalui Camat atau Lurah, itu pun untuk hal yang sifatnya kedaruratan atau pendistribusian bantuan dan logistik lainnya," kata Dedie.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus