Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cerdas Memilih Suplemen, Ini Saran Pakar

Para peneliti mengingatkan, konsumsi suplemen mengandung kalsium dan vitamin D bisa berbahaya untuk tubuh, salah satunya meningkatkan risiko stroke.

10 Juli 2019 | 20.58 WIB

Ilustrasi suplemen/vitamin. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi suplemen/vitamin. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua suplemen aman dikonsumsi. Para peneliti mengingatkan, konsumsi suplemen mengandung kalsium dan vitamin D bisa berbahaya untuk tubuh, salah satunya meningkatkan risiko stroke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Untuk sampai pada kesimpulan ini, seperti dilansir Medical Daily, peneliti dari West Virginia University School of Medicine di Amerika Serikat menganalisis data dari 277 uji coba yang mengeksplorasi efek berbagai suplemen gizi dan diet. Analisis ini juga mencakup tingkat kematian dan prevalensi penyakit kardiovaskular.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga:
Cuma Flu, Tak perlu Minum Suplemen. Ini Kata Pakar

Analisis yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine itu menunjukkan hanya asam folat dan Omega-3 yang efektif untuk meningkatkan kesehatan. Konsumsi asam folat berhubungan dengan rendahnya risiko terkena stroke, sementara Omega-3 bisa mengurangi kemungkinan serangan jantung dan penyakit jantung koroner.

Di sisi lain, konsumsi suplemen mengandung kalsium, vitamin D, multivitamin, zat besi, betakaroten, dan antioksidan tidak berpengaruh pada mortalitas atau hasil kardiovaskular. Tim peneliti juga menganalisis tentang kontribusi diet pada kesehatan jantung.

Mereka menemukan konsumsi lebih sedikit garam ternyata efektif mengurangi risiko kematian terkait masalah kardiovaskular. Jenis diet lain, termasuk diet rendah lemak, diet Mediterania, dan asupan minyak ikan yang tinggi, tidak berpengaruh.

"Mengurangi asupan garam dikaitkan dengan meningkatkan kelangsungan hidup secara keseluruhan dan mortalitas kardiovaskular," kata Safi Khan, salah satu peneliti studi. "Dalam berbagai penelitian, asupan garam yang rendah pada dasarnya mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus