Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Undangan pelantikan penjabat Sekda DKI yang sebelumnya akan digelar hari ini mendadak batal. Sejumlah anggota DPRD DKI mengaku telah menerima undangan pelantikan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Namun, mendadak pelantikan itu dibatalkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo menerima undangan pelantikan dan pengambilan sumpah Pj Sekda DKI hari ini pukul 13.30 WIB. Lokasi pelantikan di Balairung Balai Kota Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelantikan Pj sekda ini memang memunculkan tanda tanya. Sekda DKI Marulah Matali meninggalkan Ibu Kota Jakarta karena menunaikan ibadah haji ke Mekah. Anies kemudian menunjuk Plh atau pelaksana harian Sekda, yang dijabat Sigit Wijatmoko.
Sigit sehari-hari secara resmi menjabat Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah. Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, Sigit kabarnya yang akan dilantik sebagai Pj Sekda DKI.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengaku menerima undangan pelantikan Pj Sekda DKI tersebut. Namun ia berinisiatif menghubungi Sekda DKI Marullag Matali yang ternyata sudah tiba di Tanah Air dari tanah suci Mekah.
"Tadi pagi saya konfirmasi ke Pak Sekda, tidak jadi, dibatalkan itu," kata Prasetio.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Pemprov DKI Sigit Wijatmoko ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan informasi terkait rencana pelantikan itu. "Belum ada info," kata Sigit ketika dikonfirmasi wartawan melalui pesan aplikasi, seperti dikutip dari Antara.
Anggota DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas meminta transparansi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terkait rencana pelantikan penjabat sekretaris daerah (sekda) yang batal dilaksanakan pada Senin.
Undangan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Penjabat Sekretaris Daerah itu rencananya akan dilakukan pukul 13.30 WIB di Balairung Balai Kota Jakarta pada Senin ini.
Dalam surat tersebut juga tertera sembilan undangan yakni Wakil Gubernur DKI, Ketua DPRD DKI, Asisten Perekonomian, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Asisten Kesejahteraan Rakyat, Inspektur Pemprov DKI, Ketua TP PKK DKI, Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) DKI dan Ketua IV bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK DKI.
Kisruh undangan pelantikan Pj Sekda DKI itu dipertanyakan Anggota DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas.
Ia meminta transparansi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terkait rencana pelantikan penjabat sekretaris daerah (sekda) yang batal itu. "Itu tidak bisa main gonta-ganti, tidak jelas, kecuali kinerja sekda yang lama tidak bagus," kata Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI itu di Jakarta, Senin.
Anggota Komisi B DPRD DKI itu mengaku mendapat informasi terkait pelantikan penjabat Sekda DKI Jakarta melalui pesan aplikasi.
Dia menambahkan, penetapan penjabat Sekda DKI Jakarta melalui mekanisme dari Kementerian Dalam Negeri yang diusulkan oleh gubernur.
"Gubernur hanya mengajukan ke Kemendagri, kewenangannya ada di Kemendagri," katanya.
Adapun Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, ada miskomunikasi soal agenda pelantikan penjabat sekretaris daerah DKI Jakarta.
"Itu ada miskomunikasi," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin.
Menurut dia, saat ini Sekda DKI Jakarta Marullah Matali sudah berada di Ibu Kota dan sudah aktif kembali setelah melaksanakan tugas sebagai Amirul Haji sekaligus menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah.
"Tidak ada pelantikan penjabat karena yang bersangkutan sudah pulang rupanya. Pak Sekda sudah pulang, sudah aktif lagi hari ini," kata Riza.
ANTARA | LANI DIANA WIJAYA