Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan pembangunan flyover Cisauk sepenuhnya dibiayai APBD Kabupaten Tangerang sebesar Rp 200 miliar.
"Biaya pembebasan lahan maupun fisiknya murni menggunakan dana APBD Kabupaten Tangerang tanpa bantuan dana pemerintah pusat," ujar Maesyal, Rabu 10 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maesyal mengatakan, semua biaya pembangunan jembatan layang itu direncanakan ditanggung bersama dengan pemerintah pusat. "Awalnya Pemda hanya membebaskan lahannya saja, biaya pembangunan fisiknya oleh Kementerian PUPR," kata Maesyal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ketika Pemkab Tangerang telah membuat kajian dan menuntaskan pembebasan lahan pada 2020-2021, pemerintah pusat tidak bisa mendanai pembangunan flyover Cisauk karena refocusing anggaran dampak pandemi Covid-19.
"Sementara flyover sudah mendesak untuk dibangun karena menjadi satu-satunya solusi kemacetan di Cisauk," kata Maesal.
Bupati Tangerang saat itu, Ahmed Zaki Iskandar meminta Maesal melakukan kajian dan perhitungan kemungkinan pembangunan fisik jembatan layang itu dibiayai APBD. "Saya langsung melakukan perintah pak Bupati itu dengan melibatkan seluruh instansi terkait, hasilnya sangat memungkinkan APBD menanggung biaya konstruksi flyover dengan mekanisme multiyears," kata Maesal.
Pemkab Tangerang mengajukan anggaran pembangunan flyover ke DPRD Kabupaten Tangerang yang akhirnya menyetujui anggaran tersebut.
Pada November 2022, konstruksi flyover dimulai dengan waktu kerja lebih dari 350 hari. Akhir Desember 2023, flyover rampung dan langsung diuji coba. "Ternyata keputusan Bupati Zaki saat itu sangat tepat, flyover sudah beroperasi, masyarakat langsung merasakan dampak positifnya," kata Maesyal.
Jembatan layang yang memiliki panjang 1,09 kilometer, panjang jembatan 525 meter dengan dua lajur masing-masing memiliki lebar 5,5 meter telah dioperasikan secara penuh dalam beberapa hari terakhir ini.
"Alhamdulillah kemacetan bisa diurai, masyarakat sudah merasakan dengan adanya pembangunan dari Flyover Cisauk ini," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah.
Iwan menyebutkan, flyover Cisauk, adalah proyek jembatan layang pertama di Indonesia yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah daerah.
Jembatan layang Cisauk dibiayai seluruhnya dari APBD Kabupaten Tangerang baik untuk pembebasan lahan maupun biaya konstruksinya. "Kurang lebih Rp 200 miliar, multiyears dua tahun anggaran 2022 dan 2023," kata Iwan.
Proses pembebasan lahan dilakukan tahun 2020 sampai 2022, dan pembangunan fisik dimulai November 2022 dan selesai pembangunan Desember 2023.
Jembatan layang Cisauk merupakan salah satu program Tangerang bebas macet yang digagas Pemerintah Kabupaten Tangerang. Jembatan layang ini juga untuk mendukung optimalisasi stasiun KRL Cisauk dan kawasan Transit Oriented Development (TOD).
JONIANSYAH HARDJONO
Pilihan Editor: Doakan Anies, Warga Eks Kampung Bayam Minta Jangan Dihubungkan dengan Politik