Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama RSUD Tarakan Jakarta Dian Ekowati menyebut 20 karyawan koperasi RSUD Tarakan menjadi korban tsunami Selat Sunda. Dian menambahkan karyawan itu membawa keluarganya berlibur ke Pantai Anyer, Serang, Banten, sehingga total jumlah mereka 54 orang.
Baca berita sebelumnya:
Anies: Biaya Warga DKI Korban Tsunami Selat Sunda Ditanggung Pemda
Dian menuturkan, 20 karyawan koperasi sedang mengadakan acara gathering tahunan. Tahun ini, mereka menghabiskan waktu bersama di Pantai Carita Anyer, Serang, Banten.
"Mereka berangkat pada Sabtu, 22 Desember 2018, sekitar pukul 08.00 WIB dan rencananya kembali Minggu," katanya pada Minggu malam, 23 Desember 2018.
Dian berujar, tim evakuasi dari Pemerintah DKI dikirim ke lokasi terdampak tsunami itu dengan fokus mencari warga DKI. Khususnya karyawan RSUD Tarakan beserta keluarga.
Baca berita sebelumnya:
Tsunami Selat Sunda, Anies: DKI Kirim Ambulans
Hingga Minggu malam itu telah dipastikan 10 anggota rombongan dari RSUD Tarakan yang menjadi korban tewas. Sedang 16 lainnya masih dicari. Pada malam itu, lima di antara jenazah korban tewas telah langsung dibawa keluarganya masing-masing.
Adapun korban luka dan menjalani perawatan sebanyak 11 orang. Mereka mendapat kunjungan dari Gubernur Anies Baswedan dan istri pada minggu malam itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang dengan keluarga korban tsunami Selat Sunda yang merupakan karyawan koperasi RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Ahad malam, 23 Desember 2018. TEMPO/Lani Diana
Baca:
Tsunami Selat Sunda, Nasib Karyawan RSUD Ciawi Juga Belum Diketahui
"Rumah sakit di sini siap menampung warga Jakarta yang dibawa kembali dari Banten karena peristiwa tsunami," ujar Anies.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini