Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cerita Tukang Nasi Rames Menjelang Pembakaran Polsek Ciracas

Juliah, tukang nasi rames, menjadi salah satu saksi mata amuk massa yang berujung pada pembakaran kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur.

12 Desember 2018 | 11.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur, dibakar massa, Rabu dinihari, 12 Desember 2018. Foto/Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juliah, tukang nasi rames menjadi salah satu saksi mata amuk massa yang berujung pada pembakaran kantor Polsek Ciracas pada Selasa malam sampai Rabu dinihari, 11-12 Desember 2018. Juliah mengatakan, massa mulai berdatangan pada Selasa malam pukul 20.30 WIB. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Waktu itu gerombolan orang datang, di antaranya ada yang sempat ngopi," kata Juliah di warungnya, Rabu pagi, 12 Desember 2018. Juliah menaksir gerombolan itu berjumlah sekitar 20 orang.

Perempuan paruh baya itu mengaku sempat bingung lantaran mereka seliweran. Massa yang umumnya berbonceng sepeda motor itu tampak mengenakan baju rapi. Sebagian orang, menurut Juliah, mengendarai motornya mendekat ke kantor Polsek Ciracas. 

Ketika Julian menanyakan kepada beberapa orang dari massa tersebut, mereka mengaku hanya ingin jalan-jalan. “Namun, mereka lantas pergi dan suasana mulai sepi,” ujar Juliah.

Juliah berujar, saat itu dia lega. Tapi kelegaannya tak berlangsung lama. Belum hitungan jam, masa dalam jumlah jauh lebih besar kembali datang.. Sekelompok orang itu terdengar berteriak: "Ayo ke TKP," kata Juliah. 

Juliah sempat ingin menutup warungnya, namun seorang polisi melarang. Ia diminta tak perlu takut dan tak usah menutup warung. Juliah menuruti.

Menuju tengah malam, Juliah menyaksikan massa mulai memarkir kendaraannya di halaman Polsek Ciracas. Saat itu suasana sudah kisruh. Keadaan, ujar dia, mencekam. "Ya Allah, saya takut. Motor mereka mogok, terus ditinggal. Udah begitu aja," ucap Juliah. 

Saat hari memasuki Rabu dinihari, 12 Desember 2018, amuk massa tak terbendung. Juliah diteriaki seorang polisi untuk menutup warungnya. Ia lalu bergegas mengungsi ke kantor Pemadam Kebakaran Ciracas, yang berlokasi di samping Polsek Ciracas. Juliah sempat memboyong radio serta televisi miliknya. 

Baca juga: Pembakaran Polsek, Ini Kata Kapendam Jaya Soal Kasus Pengeroyokan

 

Tak lama berselang, terjadi pembakaran. Ia saat itu menyaksikan mobil pemadam kebakaran langsung bergerak. Sejumlah petugas mulai menyemprot kantor Polsek Ciracas yang telah dilalap api. 

Pukul 02.00, amuk massa masih berlangsung. Namun Juliah tak mengamati lagi setelahnya. Ia memutuskan meninggalkan lokasi serta mencari anak dan suaminya yang menghindar, lantaran ketakutan melihat tragedi Polsek Ciracas. 

Tonton video Polsek Ciracas Dibakar Ratusan Massa, Terkait Kasus Pengeroyokan? disini.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus