Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vicky Shu menceritakan pengalamannya menjalani diet ekstrem hingga menderita sakit. Pengalaman itu membuat dia kini kapok diet dan memilih menjalani gaya hidup sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerita itu diungkapkan Vicky dalam bincang-bincang dengan Titi Kamal di program Tea Time with Titi di kanal YouTube Titi dan Tian, Sabtu, 2 Juli 2022. Vicky mengatakan dia menjalani diet ekstrem sebelum syuting video klip pertamanya yang rilis sekitar 2011.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Waktu video klip pertama aku diet, kurus langsing, tapi itu nggak sehat karena dietnya gila-gilaan. Hampir nggak pernah makan, olahraga gila-gilaan, minum obat diet yang nggak jelas BPOM-nya,” kata dia.
Ditambah lagi, saat itu dia memiliki aktivitas yang sangat padat. Di hari kerja di bekerja di kantor, sepulang kerja dia kadang-kadang masih harus menjadi backing vocal atau MC.
“Setelah syuting video klip itu, aku drop kena penyakit maag akut. Habis itu nggak mau diet kayak gitu lagi,” ujar penyanyi “Mari Bercinta 2” itu. Ditambah lagi, dokter mengatakan bahwa dia hampir tidak selamat karena diet ekstremnya.
Setelah melahirkan, Vicky mengalami kenaikan berat badan yang cukup banyak. Saat hamil anak pertama, berat badannya naik sekitar 30 kilogram. Belum sempat kembali ke berat semula, dia kembali hamil dan mengalami kenaikan yang totalnya 35 kilogram dibandingkan sebelum hamil anak pertama.
Meski begitu, dia tak mau lagi diet ekstrem. Dia memilih menjalani gaya hidup sehat sehingga berat badannya bisa turun pelan-pelan. Saat ini dia mengaku berat badannya sudah turun 28 kilogram. Itu pun dia masih sering mengalami mom shaming. Bahkan ada orang baru melahirkan dan menyusui, yang tubuhnya tidak membesar, ikut melakukan mom shaming dengan mengatakan bahwa dia bisa kurus dengan menyusui.
“Kita nggak boleh nge-judge karena setiap orang hormonnya, kondisi badannya, beda. Bahkan yang tadinya badannya body goals banget, bisa jadi membesar,” kata dia.
Untungnya Vicky dikelilingi oleh orang yang mendukung, terutama suami. Ketika dia menyusui dan merasa insecure dengan tubuhnya, suaminya kembali mengingatkan tujuannya untuk memberi air susu ibu atau ASI kepada anak.
Suamiku selalu bilang, ‘Kamu mau nyusuin kan? Kalau kamu mau nyusuin ya sudah relakan dulu. Kalau kamu mau nyusuin enam bulan, habis itu diet itu terserah kamu, itu badan kamu,’” ujar Vicky menirukan ucapan suaminya.
Hal yang disadari Vicky Shu adalah, ada orang-orang tertentu yang selalu basa-basi dengan komentar tentang tubuh. Jadi, tak perlu diambil pusing.
Baca juga: Vicky Shu Positif Covid-19, Gejalanya Tenggorokan Tidak Nyaman dan Bindeng
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.