Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dahana Meledak

Pabrik bahan peledak Dahana di Tasikmalaya meledak. pendopo kabupaten penuh oleh pengungsi yang menyelamatkan diri. Penyebab ledakan diduga karena penyimpanan bahan peledak kurang baik. (kt)

20 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARI Jum'at pagi itu Letkol Aben Benyamin baru saja dilantik jadi Bupati Tasikmalaya. Sudah direncanakan, malam harinya akan dilangsungkan acara perpisahan. Tapi menjelang senja, terdengar ledakan cukup keras. Seorang anak yang sedang naik sepeda di jalan arah ke Manonjaya, terpental ke udara untuk kemudian terbanting kembali dengan keras. Ternyata ledakan itu disusul oleh rentetan lainnya berkepanjangan. Penghuni Tasikmalaya yang sedang istirahat pada terperanjat. Asap mengepul di sebelah selatan. Pabrik bahan peledak Dahana, terletak di kompleks pangkalan AURI Cibeureum, lebih 2 kilometer dari kota Tasikmalaya ke arah Manonjaya, meledak. Penduduk di sekitarnya serentak menyelamatkan diri. "Jalan penuh oleh manusia, persis seperti pengungsi di zaman kacau beberapa tahun yang lalu", kata seorang sersan AURI. Pengungsi itu memang terus bertambah, karena ledakan tak kunjung berhenti sampai parak pagi. Halaman pendopo kabupaten yang semula direncanakan untuk perpisahan, akhirnya menjadi penampungan pengungsi. Bahkan sampai esok harinya api masih menyala. Tak ada usaha untuk memadamkan api karena medan sangat berbahaya. Dan ledakan pertama justru datang dari gudang penyimpanan. "Di tempat tersebut tersimpan ratusan ton bahan peledak" kata Letda Sutarno dua hari setelah kejadian. Dahana sekarang, yang meliputi areal 7 hektar, semula bernama Proyek Menang, yakni sebuah proyek yang didirikan pada tahun 1963, khusus membuat bahan peledak dan roket untuk keperluan AURI. Waktu itu kita sedang asyik-asyiknya berkonfrontasi dengan Malaysia. Tahun 1973, dengan PP 36, proyek ini dipecah. Bagian pembuat bahan peledak menjadi Perum Dahana berada di bawah Hankam. Sementara proyek Menang khusus menangani pembuatan roket menjadi bagian dari AURI. Karena Apa? "Ledakan yang terjadi kali ini, telah menghancurkan segalanya" kata Letda Sutarno lesu. Kecuali pabrik dan gudang, juga perumahan perwira yang berada tak jauh dari gudang. Tak ada pekerja yang korban, mungkin karena terjadinya ledakan sore hari. Tapi 205 orang karyawan Dahana, militer, sipil dan juga tenaga ahli, benar-benar tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan. Untuk sementara mereka hanya korpe saja. Selain itu, Perum Dahana selama ini mengisi keperluan bahan peledak dalam negeri, terutama untuk proyek-proyek pembangunan dengan produksinya 1800 ton tiap tahun . Kabarnya, dengan kejadian ini kita harus mengimpor lagi. Selain Tasikmalaya, kota Bandung pun pernah mengalami kejadian serupa. Di Bojongkoneng, pinggiran timur kota Bandung terdapat pula gudang mesiu. Di tahun 1964, gudang ini pernah meledak pula. Kejadiannya lebih hebat, sebab gudang mesiu Bojongkoneng tertanam di perut bukit. Waktu itu pun penghuni pada mengungsi sampai ke Ujungberung dan Cileunyi. Walaupun kejadian serupa itu sampai kini tidak tercatat menelan korban banyak, tapi ledakannya sungguh bisa membuat orang panik. Bisa saja kejadian itu timbul akibat sabotase, atau barangkali oleh sebab lebih sederhana. Salah satu syarat menyimpan bahan peledak adalah "harus disimpan di tempat yang bersih, kering, ventilasi yang baik dan sejuk....". Barangkali syarat yang sederhana itu tak terpenuhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus