Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Hadiah Perkawinan Ir. Sutami

Menteri putl, sutami, dianugerahi gelar doctor honoris causa. Rektor UGM, Sukadji Ranuwihardjo, mengemukakan sederetan bukti prestasi sutami dalam ilmu teknik yang menjadi alasan pemberian gelar tsb. (pdk)

20 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

STADION Utama Senayan yang balu saja selesai dan akan dipergunakan buat pesta olahraga Asian Games, ternyata sudah menunjukkan retak-retak pada pilar beton penyangga atap. Teknisi Rusia yang mengerjakan bangunan mahal itu segera memperbaikinya lagi. Tapi insinyur Sukarno (presiden RI waktu itu) belum puas dan segera menunjuk insinyur Sutami untuk mengadakan penelitian ulangan. Hasilnya, lulusan Sekolah Tinggi Teknik Bandung (sekarang ITB) tahun 1956 itu, bukan saja berhasil menyimpulkan cara perhitungan beton Rusia itu terlalu berani (safety factor terlalu kecil) -- kemudian dibandingkannya dengan cara perhitungan beton Amerika yang terlalu boros (safety factor terlalu besar) -- tapi juga berhasil menemukan teori perbetonan yang lebih baik dari kedua teori yang sudah ada. "Hasil penyusunan saudara mengenai teori ultimate strength design itu, pada waktu ini banyak digunakan oleh kalangan perguruan tinggi maupun masyarakat teknisi", ucap Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, Rektor Universitas Gajah Mada dalam pidato penganugerahan derajat Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Teknik kepada ir. Sutami. Dalam pidato pertanggungan jawab atas tindakan senat memberikan gelar itu, Sukadji masih memberikan tumpukan bukti prestasi-prestasi Sutami. Antara lain disebutkan bahwa insinyur yang sudah berumur 48 tahun itu menjadi pelopor dalam penggunaan konstruksi beton (prestresed concrete) lewat pembikinan jembatan Semanggi. Belum lagi proyek gedung MPR/ DPR (dulu disebut proyek Conefo) dan proyek jembatan Musi di Palembang. Bahkan proyek di ibukota Sumatera Selatan itu, biaya pembangunannya berhasil diturunkan sampai 30 prosen, tanpa mengurangi kekuatan konstruksinya. Dan semua yang dibilang Sukadji itu, masih dilengkapi dengan prestasi-prestasinya selama hampir 11 tahun menjabat Menteri PlJTL. Misalnya proyek Riam Kanan, Karangkates, Selorejo, Lahor, Wlingi, Batang Agam dan Sempor. Tak Pernah Mimpi Sukses Sutami di bidang teknik, tentu saja antara lain karena kegemarannya terhadap bidang itu, sudah dipupuk sejak di bangku sekolah. Kemampuannya yang menonjol dalam mata-mata pelajaran Ilmu Pasti dan Mekanika di bangku SMP, menyebabkan anak kelahiran Surakarta itu menjadi murid kesayangan gurunya, Soehakso (Profesor dan insinyur), sekarang guru besar pada Fakultas Ilmu Pasti dan Alam Universitas Gajah Mada. Di bangku SMA, bapak dari lima orang anak itu sudah gemar pada pelajaran Mekanika Teknik dan Konstruksi Beton. Walaupun mata pelajaran itu termasuk yang paling sulit untuk dapat lulus. "Dari sini dapat dilihat salah satu sifat saudara yang suka terhadap hal-hal yang bersifat tantangan itu cukup berat", ucap Sukadji lagi. Dan rektor Gama itu sempat juga menyebutkan jumlah karangan ilmiah Sutami sebanyak 17 buah, yang dianggap merupakan karya asli. Dan Sutami yang menerima pujian bertubi-tubi itu, nampak berkeringat karena hawa panas di ruang Balai Senat Universitas Gajah Mada. Dalam pidato sambutannya, Sutami nampak cukup terharu. "Terus terang saya merasa tidak pernah mampu untuk mendapatkan gelar setinggi itu dalam sqarah hidup saya sebagai insinyur Indonesia", katanya, "apalagi penganugerahan tersebut terjadi tepat pada hari perkawinan saya yang ke-18 tanggal 3 Maret 1976".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus