Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mari, sobeklah lembar penanggalan terakhir tanpa rasa gawal-kendati 2006 bukanlah tahun yang mudah. Murka alam melintas berulang kali. Pangandaran disapu tsunami. Porong terbenam dalam lumpur. Yogyakarta dan sejumlah wilayah lain rebah dikoyak gempa. Sembari, Gunung Merapi memuntahkan lahar panas selama berbulan-bulan.
Kita menyaksikan aneka kejahatan, menyesap rupa-rupa kesusahan. Penyelundupan 1,5 ton narkoba. Petaka asap. Sergapan gunung sampah. Pembalakan liar. Hati kita menciut ketika konflik mendidih dari Poso, Sulawesi Tenggara, hingga Lombok di Nusa Tenggara Barat. Wajah Ibu Pertiwi muram oleh dukacita tatkala posisi terpuncak wabah flu burung sedunia dilekatkan kepada Indonesia.
Tapi setiap tahun menyimpan keindahannya sendiri.
Maka kenangkanlah dengan syukur operasi cangkok hati bayi Ulung serta rekonstruksi wajah Lisa yang mencatat "rekor emas" dalam dunia medis kita. Di arena Olimpiade Fisika segala senyum terkembang bersama Jonathan Pradana Mailoa. Dan kita punya Chris John, yang menghidupkan kembali rasa percaya Indonesia dari atas ring tinju.
Dari Aceh dengan bangga kita mewartakan kepada dunia bahwa rekomendasi terbaik menutup konflik telah dilunaskan dengan patut. Genap sudah perjalanan 2006.
Sambutlah fajar 2007.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo