Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dan obat bius di amerika

Perdagangan obat bius di amerika. makin meningkat sehingga pejabat-pejabat mengkhawatirkannya. obat-obat tersebut di selundupkan melalui south carolina. (sel)

25 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INDUSTRI obat-obatan terlarang di AS sudah demikian membengkak dan begitu mengkhawatirkan pejabat-pejabat negeri itu. "Merupakan bisnis terbesar kedua di AS setelah raksasa minyak Exxon--lebih besar dari General Motor atau Mobil Oil," kata Francis Mulden jr. dari Jawatan Pengawasan Obat-obat Keras AS DEA) kepada Komisi Senat. Putarannya pun tak kepalang tanggung: dua kali hasil pungutan pajak pemerintah terhadap hasil minyak di Laut Utara--yang dapat membantu setengah dari pengangguran di Inggris. Sebuah negeri sebesar Kolumbia (Amerika Latin) dapat dibiayai dengan jumlah itu--yang peredaran mata uang asingnya US$ 8 milyar per tahun, dan harus menutupi angka inflasi rata-rata 40%. "Dua pertiga obat bius diseludupkan melalui South Carolina," tulis Sunday Times Magazine berdasarkan laporan Brian Moynahan dari Florida. Secara geografis, kawasan itu memang dekat dengan titik-capai di Kolumbia dan Jamaica. Secara finansial juga punya kaitan dekat dengan Amerika Latin dan dengar bank-barik Bahama, Turki, Caicos, dan Antilles Belanda. Kencangnya pasaran "obat-obat penenang" seperti cocainne, marijuana dan quaalude juga merangsang harga-harga kebutuhan lain. Menurut seorang agen perusahaan real estate terkemuka, sewa rumah kelas menengah saja bisa mencapai US$ 3.000. Federal Reserve eank juga diuntungkan, yang memiliki uang kontan dalam peti besinya US$ 5,6 milyar. "Ini adalah bisnis gampang, dan menggoda orang terjun ke dalamnya," komentar Moynahan Tentu dibutuhkan sejumlah uang untuk menjadi penyelundup--di samping keberanian di atas rata-rata. "Lebih sedikit dari yang dibutuhkan untuk membuka restoran hamburger, " tambahnya. Ia lalu menyebut jumlah sekitar US$ 250 ribu (sekitar Rp 150 juta). "Plus US$ 100 ribu lagi jika anda ingin menyewa penerbang yang profesional." Sebuah pesawat, biasanya Piper Atek, dapat diperoleh dengan sewa US$ 10 ribu (Rp 6,25 juta)--bila dilengkapi dengan tanki air seni tambah US$ 2,5 ribu lagi. Ada dua pengeluaran resmi "perusahaan ecek-ecek "-satu dipakai untuk menyewa pesawat, satunya untuk membereskan belbagai urusan, semuanya menghabiskan US$10 ribu. Bahan bakar untuk penerbangan ke Kolumbia dapat diisi di salah satu tempat di sekitar Kepulauan Bahama atau Karibia, pergi dan kembali. Harga US$ 5 ribu sekali isi, untuk dua galon atau kurang dari itu, sama saja. Masih diperlukan US$ 7,5 ribu lagi untuk berbagai urusan di Kolumbia sendiri . Berapa harga pasaran benda yang bisa bikin orang "fly to the moon" itu? "Satu kilo cocainne 95% murni, sekitar US$ 20 ribu di Kolumbia," menurut catatan Moynahan Tengkulak obat bius membayar lebih dahulu separuh, dan sisanya diselesaikan dalam tujuh hari. Untuk 20 kilo obat bius ia memperoleh unTung US$ 200 ribu--bila dalam bentuk " lintingan" 10 sen dollar sebatang. Lintingan ini di Kolumbia disebut "Quaalude". Tiba di AS dengan selamat, harga sudah selangit. Di sini harga borongan cocainne per kilo menjadi US$ 60 ribu. Yang lintingan 70 sen dollar sebatang. Menjual langsung dagangannya begitu dibongkar dari pesawat, sekali pukul pedagang obat terlarang bisa meraih US$ 1-2 juta untuk cocainne dan US$ 70 ribu untuk "capsule". Dikurangi honor penerbang dan lain sebagainya, keuntungan bersihnya US$ 820 ribu. Dalam rupiah: 1/2 milyar! MAKIN langsung ia berhubungan dengan konsumen, makin banyak untung disadapnya. Harga quaalude perlintingan pada konsumen langsung mencapai US$ 3,5. Satu kilo cocaine murni yang ditambahi air delapan kali, bisa dijual kepada penikmat langsung US$ 80 per gram. Dengan demikian jumlah jual per kilo menjadi US$ 640 ribu--dan jika 20 kilo menjadi US$ 12,8 juta. "Operasi marijuana juga serupa, kendati jumlah cargonya besar, memerlukan pesawat lebih besar--malah kapal laut," tulis wartawan yang sama. Blue Sky Blond, marijuana kelas satu, berharga US$ 120 per kilo di Kolumbia. Berapa harga jual di AS? "US$ 600!" Keuntungan kotor operasi penyeludupan ini hampir mencapai setengah juta dollar per ton. Organisasi bisnis obat terlarang ini sangat rapi. "Penjualan mencapai US$ 100 juta setahun," kata seorang agen polisi. "Mempe kerjakan 25 sampai 30 pegawai. Boss-nya sekitar lima orang, yang menyebut dirinya sebagai Presiden, Wakil Presiden, Kepala Keuangan, dan seterusnya. Separuh dari mereka bekerja di bagian operasi dan penjualan, separuhnya lagi di bagian keuangan." "Bagian pembukuan," kata agen itu lebih jauh, "dilengkapi dengan komputer yang memiliki bagian penghitungan uang secara cepat. Ada sejumlah uang yang mereka tetap ingin tahu ke mana perginya - yang terus menerus harus diawasi. Sejumlah tertentu mereka tanam kembali, dalam usaha menyiapkan dana bagi pensiun, santunan kecelakaan, tunjangan cuti. Di lapangan, anda hanya dapat men jerat penjaga-penjaga gudang, para pilot dan keledai-keledai. Tapi di markas, terdapat: orang-orang asuransi, dokter, ahli hukum dan anak-anak muda dalam celana jean Klein dan sepatu Bally. Kami pernah membekuk seoran murid sekolah bisnis dari Harvard. Agar supaya dapat menjerat tuntas mereka, anda harus mengetahui sistem yang biasa dipakai perusahaan multinasional, dalam menghindari pajak." * * * Satuan Tugas Khusus yang dibentuk Presiden AS Januari lalu mencerminkan rumitnya masalah yang harus diungkapkan, tulis Moynahan. Sebagian besar masalahnya memang kasat mata, berkenaan dengan menangkap dan membongkar jaringan operasi perdagangan obat-obat terlarang. Para ahli keuangan membutuhkan waktu lama dalam menyusun rencana. Soalnya yang paling efektif, bagaimana menangkap kepalanya, eselon teratas jaringan itu yang paling lemah. Dalam kasus yang ruwet ini para amatiran dengan mudah mengalami kegagalan. Di peiabuhan udara internasional Miami, sepasang gadis berkulit hitam yang turun dari pesawat milik Lima, Peru, mencoba menyelinap dari petugas bea cukai bagian turis. Datang melalui Heathrow dan Frankfurt, mereka tampak gugup--paspornya banu dan tanpa bagasi. Jebulnya, di tubuh mereka disembunyikan 8,2 kilo cocainne. "Pertama kali ke luar negeri, pergi ke Lima atau Bogota untuk liburan lima hari?" tanya seorang pejabat bea cukai dengan curiga. Demi Yesus, siapa sesungguhnya mereka? Salah seorang cewek itu--ia dibayar US$ 10 ribu sebagai imbalan-setuju berdiri di tempat tertentu menanti 'jemputan', sementara petugas DEA memasang jerat. Seorang bertampang Latin dalam baju bikinan Kuba, berputar dua kali dengan Cadillac kuning. Pada kali ketiga, merasa aman, ia menghentikan mobil, kcluar dari tempat duduk, lalu melangkah ke arah gadis hitam yang sedang memajang diri. Tanpa menunggu lebih :ama, petugas menciduknya. "Ini," kata petugas DEA, "hanya teri." Sebuah kapal pesiar berlayar menuju Key West, diiringkan sebuah kapal pengawal pantai. Begitu kapal pengawal pantai menjauh, di geladak kapal pesiar muncul dua anak muda. Rantai emas di pegelangan dan lehernya tampaknya kayak mahasiswa, kendati mereka pelaut yang baik. Kapal pesiar itu bermuatan dua ton morijuana, yang mereka sebut "hanya rumput laut." * * * Satuan Tugas Khusus dilengkapi dengan helikopter bersenjata berat, radar udara pada pesawat-pesawat AL, pesawat 'ambulans' yang kecil-lincah dan berbagai jenis pesawat pemburu dan kapal-kapal patroli. Kapal-kapal Pengawal Pantai berpatroli di jalur Windward dan Yucatan--menongkrongi lewatnya kapal-kapal berkecepatan lambat yang membawa obat bius dari sekitar kawasan Kuba. Mereka sering kali mencoba lolos dengan menggunakan kapal-kapal herbendera asing. Semacam "kapal induk" yang membongkar muatannya kekapal-kapal nelayan dan speed boat di luar pantai Florida. Atau dengan menerbangkannya ke Kepulauan Bahama. "Dari sana, perahu-perahu penangkap udang dan kapal-kapal "Cigarette" membawa obat-obat perangsang itu ke daratan," lapor Moynahan. "Dropping dari udara adalah perkembangan baru dalam perdagangan melalui laut," lanjutnya. Muatan-muatan kapal udara, di dalam sejenis pesawat bermesin empat DC6, dengan hati-hati menjatuhkan berpeti-peti marijuana ke laut, di luar batas teritorial. Perahu-perahu akan langsung mendaratkannya ke pantai, atau menyembunyikannya dahulu di pulau-pulau terpencil--belakangan diambil. Kegiatan perahu-perahu semacam itu cukup menyibukkan lalulintas laut di perairan itu sehingga banyak di antaranya terjaring. Pada Januari lalu, 27 perahu ditangkap di luar pantai Florida--yang bermuatan marijuana seharga US$ 117 juta. Di dalamnya, termasuk tiga perahu bermuatan 47 ton marijuana (berikut 12 emigran gelap, para penyeludup jangan cerita, berjubel), perahu penangkap udang 65 kaki, trawler 62 kaki, dan cruiser 45 kaki. Sementara itu, Florida mempunyai kapal dan perahu untuk keperluan bersantai milik pribadi sebanyak 200 ribu buah--yang terdaftar. Dan: 8426 mil garis pantai--yang sulit diawasi dengan cermat. Akibatnya pedagangpedagang obat bius melalui laut mempunyai gelanggang cukup luas untuk main kucing-kucingan, atau lebih tepat main ikan-ikanan. Sebuah kapal Cigarette, sambil menyemburkan asap hitam tebal ketika menikung, enak saja menerobos melalui pos penjagaan bea cukai di Miami. Boat jenis ini memang tukang pacu di lepas pantai -- kecepatan rata-rata 88,9 mil per jam untuk 150 mil. Cigarette 35 mempunyai mesin kembal berkekuatan 400 daya kuda, berharga U5$ 90 ribu, tanpa 'fasilitas bawah geladak' yang di dalamnya termasuk ranjang sirkuler. Di dalamnya ada dua orang Anglos, orang-orang putih berbahasa Inggris yang berdagang marijuana--sementara cocainne menjadi monopoli orang-orang Amerika-Spanyol. Rambut Anglos-Anglos ini pucat dibasuh matahari, memakai anting-anting kayak bajak laut tempo doeloe, gelang ID (intelligence Division) di pergelangan tangan yang menyebalkan para petugas patroli bea cukai. Untuk sebuah 'dinas malam' mereka diimbali US$ ( ribu--pergi sebentar ke sebuah pulau di Bahama, dalam dua jam mereka sudah kembali berikut 'bawaan'. Mereka ini lebih gesit dari petugas bea cukai atau Pengawal Pantai, atau Polisi Perairan. Sementara para hamba wet itu bertolak pinggang di kapal-kapal patrolinya, Anglos-Anglos sudah melegokan barangnya melalui helikopter atau 'Cigarette'. Bagaimanapun petugas bca cukai berhasil menjaring 20 di antaranya. "Jika anda mendengar ada boat yang terjaring dalam operasi kami, seringkali itu adalah Cigarette," kata seorang hamba wet. "Dan Cigarette-Cigarette itu untuk menangkap Cigarette lainnya." Seorang anak buah pedagang obat bius santai saja ketika kapalnya terjaring, di jalur Florida yang sibuk. Mereka melayarkan kapalnya yang bermuatan marijuana dari Bahama ke pangkalan boat Florida. Memunggah barang-barangnya ke dalam mobil, dengan tenang mengemudikannya ketika tiba-tiba mereka dihentikan para hamba hukum. "Padahal mereka punya segala-galanya," kata seorang petugas bea cukai. "Kapal-kapal yang terbaik, dengan radar yang baik. Kami berhasil menjaring 180 trawler dan perahu penangkap udang--tapi sialan, mereka dapat segera membeli yang lain, yang lebih baru. Mereka banyak duit, juga untuk merekrut anak buah baru." * * * TAMPAKNYA perang udara terhadap penyeludup obat bius ada pengaruhnya. Mereka, pedagang obat-obat terlarang itu, menjadi lebih licin--sering-sering lebih nekat. Menerbangkan Cessna-nya dari Jamaica, "di gelap malam, terbang rendah dan tanpa lampu," lapor Moynahan lebih jauh. Ada sekitar 650 pesawat saban hari memasuki Florida dari arah pantai--dan berbaur dengan jumlah ini, penerbangan obat bius tak begitu memperoleh kesulitan dari para pelaksana hukum. Sampai beberapa bulan terakhir kesulitan penegak hukum hanya bersifat teknis dan fisik. Para pejabat penerbangan Kolumbia yang korup mempermudah operasi perdagangan obat bius--termasuk untuk suplai bahan bakar pesawat di pulau-pulau persinggahan tertentu. Sebuah Cessna melintasi pantai Key Largo, dan mendarat aman di jalan sepi atau ditinggalkan di daerah paya dan bersemak-belukar 20 mil dari Miami. "Tiba-tiba, lampu sorot berkekuatan amat besar yang terpasang di sebuah helikopter Bell Cobra, menyemburkan cahaya ke pusat adegan," Moynahan melapor gaya novel saku. "Seorang awak pesawat E2-C AL-AS--yang dilengkapi dengan radar sangat peka yang biasanya dipakai melacak pesawat tempur jet-sebelumnya sudah berhasil mengamatamati gerak-gerak Cessna itu, ketika masih 200 mil dari pantai." Pesawat jet Cessna Citation, milik bea cukai, kemudian bergabung dalam perburuan itu. Cobra, dengan peralatan berinfra-merahnya yang peka melacak para penyeludup ketika mereka mencoba lari melalui semaksemak, mendarat lalu menangkapi. Pernah menonton film TV Chase? Nah, kira-kira begitulah. Dalam aksi 90 hari pertamanya, E2-C membantu menjerat 43 pesawat penyeludup obat bius. "Sekurang-kurangnya ada 7.500 pesawat penyeludup obai bius yang beroperasi di pantai selatan AS," kata Bob Asack, pemimpin kesatuan udara bea cukai di pangkalan udara AU, dekat Miami. "Sebagian besar masuk melalui Florida. Menangkap sebuah di antara pesawat itu tidak akan berarti banyak. Rata-rata hanya diperlukan satu minggu pengurusan untuk mendapatkan satu pesawat lainnya. Mereka dapat membeli satu, menyewa, malah mencuri yang lainnya. No problem." "Tapi jika pilotnya tertangkap itu banu sip. Menurut perhitungan, sekitar 2.000 penerbang terlibat. Mengganyang mereka besar sekali pengaruhnya. Sebab penyeludupan obat bius membutuhkan pilot-pilot jempolan, sehingga tidak mungkin begitu saja merekrut seorang di antara murid sekolah penerbang." Tapi ternyata tak mudah. "Hal yang peka, dan banyak kemu ngkinan. Jika 'terpegang' bersama, jika meledak sebelum tinggal landas, jika muatan tidak dibongkar, jika udara jelek, jika orang-orang Kuba tidak menangkap pesan, jika ia mendarat .... Sekarang kita dapat menambah satu jika yang lain: jika ia tertangkap ...." "Kita tahu mereka ingin mencari tambahan income. Imbalannya antara US$ 100 ribu sampai US$ 150 ribu-US$ 250 ribu kalau jumlah barangnya besar." Urusannya memang banyak, dan repot. Berkata Asack: "Benar-benarsebuah pertempuran. Sejumlah pesawat terbang di antara dua blok pemukiman, sementara kita jerat dua biji, sepasang yang lainnya kabur. Mereka terbang rendah, di bawah daya tangkap radar, dan menanjak tinggi begitu masuk wilayah AS. Beberapa di antaranya terbang langsung tinggi sekali dan berkata: 'Cobalah uber kami di wilayah penerbangan bebas." Kendati banyak pesawat telah berhasil dijerat--278 pada 1981, diparkir rapi di pelabuhan udara sipil-separuhnya sudah dilepas, begitu pula para pilotnya. Cobra dapat mendarat di mana saja dan pergi ke mana pun para pedagang obat bius beroperasi-sementara di pihak lain belakangan semakin banyak pilot ditahan. SIM terbang diperketat, dan kini para penerbang harus melapor setiap 15 menit melalui radio sebelum memasuki ADIZ, dan mendarat di pelabuhan resmi. ADIZ adalah kawasan identifikasi pertahanan udara. Sasaran, pertama-tama diidentifikasikan melalui radar. Ditetapkan sebagai yang dicurigai jika pesawat berada pada penampang yang benar, terbang rendah, tanpa jadwal penerbangan. Pesawatnya juga khas pesawat penyeludup obat bius: dua baling-baling, dan biasanya terbang pada kecepatan 140 knot. Arahnya juga khas: ke arah utara dari Grand Anagua. PESAWAT Citation tetap mengawasinya dari layar radar dan memanggil 'tukang lacak'--sebuah pesawat pengintai (yang mungkin bckas pesawat penyeludup yang dirampas) dan 'tukang bantai', sebuah pesawat Cobra. Pesawat pengintai 'mengendap' di belakang si tercuriga, dan Cobra siap melepas jerat begitu korban mendarat. "Itu teorinya," kata Asack. "Dalam prakteknya, si tukang lacak cukup 'memandangi' pesawat si tercuriga yang terbang tanpa lampu itu. Pilot Cobra karenanya hanya dapat mengikuti 'lampu ekor' yang kecil di pesawat yang diintai--sampai mendarat, lalu dijerat. Ternyata bajingan itu juga tak kalah siap. Seseorang, di lokasi pendaratan, dengan peralatan radio, terus mengawasi langit di atasnya--kalau-kalau ada yang membuntuti. Atau berlagak pilon--jika sudah tak teratasi. Kami pernah memegang seorang anak muda dengan tiga tas penuh cocainne, yang baru saja mendarat." Ketika mengumumkan perang terhadap obat bius di Florida, 28 Januari, Presiden Reagan berucap "daerah terpencil nan tenang ini menjadi terminal nasional utama penyeludupan obat-obatan terlarang ke AS." Ia lalu mengumumkan formasi Satuan Tugas Khusus, dengan anggota empat menteri kabinetnya, di bawah komando Wakil Presiden George Bush. Reagan juga mengakhiri larangan penggunaan militer sebagai penumpas perdagangan obat bius--yang aslinya untuk mencegah pasukan federal memaksa hukum di daerah Selatan dalam Perang Saudara Amerika, 1861 1865. Inilah yangmembenarkan turutnya AL-AS dalam operasi penu mp asan perdagangan obat bius, dengan menerbangkan pesawat-pesawat E2-nya. "Bahkan jika kita berhasil memotong jaringan penyeludupan obat bius melalui Florida," kata Asack, "mereka dapat pergi ke daerah lain. Atau pergi lebih jauh, dengan keadaan yang lebih sulit, namun tetap saja operasi itu berlangsung." Benar. Tiga pesawat DC4 dilelang suatu hari di Lanuma Arizona. Satu antaranya hasil sitaan di Alabama, berikut muatan 7,5 ton marijuana. Yang kedua, ditahan di South Carolina dengan 6,5 ton obat perangsang yang sama. Yang ketiga, mendarat di sebuah jalan di kawasan Louisiana, dijerat dengan tujuh ton marijuanadan 450 ribu lintingan quaalude. * * * Menangkapi para pilot, "penyakit" tidak akan tercabut sampai ke akarakarnya. "Auditing adalah cara yang terbaik," menurut Moynahan, "melacak banjirnya dollar." Terdapat antaranya di Bolivia dan Peru (dan di negeri Amerika Latin lainnya). Di sana pohon coca gampang tumbuh dan dengan sedikit pemeliharaan bisa menghasilkan panen empat kali satu tahun. Pohon yang tumbuh di semak-semak ini tahan penyakit dan perubahan cuaca, berkembang biak melalui perpindahan bibit (diterbangkan angin atau dihanyutkan air) pada tanah yang mengandung asam. Dan banyak hasilnya. Daun dari satu pohon dapat menghasilkan satu kilo coca, seharga US$ 1.750. Satu hektal- tanaman coca dapat menghasilkan US$ 10 ribu. "Pendapatan seorang jenderal atau direktur setahun, di Lima," menurut Moynahan. Diseludupkan ke Kolumbia, coca diproses menjadi cocaine dan harganya menjadi US$ 20 ribu oleh pedagangyangdatangdari Miami. Penanam coca di Kolumbia sendiri memperoleh harga antara US$ 16 sampai US$ 30 per kilo untuk marijuana. Penjualan kepada penyeludup US$ 120 sekilo atau lebih. Perlipatannya berlanjut terus pada setiap 'terminal penjualan'. Obat perangsang ini hanya dipasarkan melalui klub-klub malam atau sekolahsekolah, jarang di pinggir-pinggir jalan. Operasi Greenback adalah bagian dari Satuan Tugas Khusus. Para penyalur obat bius menggunakan akuntan, ahli hukum, bank-bank dan perusahaan 'dummy' untuk mengurus surat-surat dan dokumen, dalam usaha menyulitkan para pengusut. Berbagai perusahaan dibentuk, sebagai 'tampang depan': agen mobil, toko serba ada, toko pakaian, perusahaan yang bergerak di bidang sewa menyewa ruangan. Dan di sinilah uang itu diputar-putar, sekedar 'mampir' untuk melegalkan bahwa uang (yang mereka dapat dari perdagangan ilegal obat bius), adalah 'uang halal'. Uang ini kemudian ditransferkan ke dalam rekening perusahaan lain di lepas pantai -- yang agaknya aman dari sasaran pajak. Nah, setelah uang itu berputar-putar, dan menghasilkan laba kemudian ditanam di perusahaan AS yang legal. "Sekitar 42% dari modal di atas US$ 300 ribu ditanam di South Caroline berada di bawah kontrol perusahaan atau perseorangan asing," menurut laporan Moynahan. Dari jumlah ini, 54ø, ditanam di perusahaan lepas pantai yang tak diketahui identitasnya. Dan, 80% dari perusahaanperusahaan ini dianggap 'tidak berketentuan.' Bcrupa kios-kios, perkantoran, dan banh-bank milik para pedagang obat bius itu. "Jahanam, bajingan-bajingan Florida itu tak perlu membongkar bank," kata seorang anggota polisi Dade County. "Mereka membeli bank." Para pejabat hanya memperoleh sedikit umpan-balik dari penghindar pajak. Laksamana Daniel J. Murphy, direktur Satuan Tugas, menyebut "milyaran dollar" menguap melalui Bahama. Ia gagal memperoleh konsesi apa pun untuk menjamin tetap ditaatinya hukum perbankan. Uang kontan sebesar US$ 5.000 jika tidak melaporkan bila ke luar negeri dapat disit. "Tapi, sekali lolos, hanya sedikit yang bisa dikerjakan para pejabat," tulis Moynahan. Apa itu? Mengumpat, barangkali. Melacak uang tidak gampang di negeri itu. "Lembaga-lembaga keuangan tertentu, yang gampang tergiur, mudah tertarik dalam bisnis yang kotor," kata William Von Raab, pejabat bea cukai. "Berton-ton uang menguap begitu saja." Undang-undang mengharuskan bank mencatat semua transaksi kontan --namun tahun lalu diperkirakan US$ 3,2 juta menguap tanpa dilaporkan. Namun, sejumlah gembong salah satu operasi penyeludupan marijuana terbesar, 'Black Tuna' Group, telah ditangkap--dengan cara melacak rekening-rekeningnya. Bobby Platshorn dan Robby Meinster menyewa sebuah suite permanen di Fontainebleau Hotel, pantai Miami. Sekitar US$ 400 jutd dipcroleh dari rekening-rekening banknya--hasil perdagangan obat bius yang ditunjang pesawat terbang, 'kapal induk', speedboat, helikopter dan peralatan radio dan radar mutakhir. 'Perusahaan tameng'nya adalah: penyalur mobil, South Florida Auto Auction. Pemegang bukunya, Howard Blumein, dibayar mendekati US$ 500 sekali "mengarang pembukuan." Seperti penyeludup yang lain, mereka memakai rantai emas, dan kemeja yang dua tiga kancingnya dilepas. Para pejabat menangkap catatan rekening mereka, untuk sebuah perusahaan 'dummy' bernama Viomar--yang menerima pendapatan US$ 10 juta dalam beberapa bulan. "Meinster kena hukuman 54 tahun dan Platshorn 64 tahun," lapor Moynahan. Blumein bebas. Masalah yang tak terpecahkan adalah kehausan yang terus menerus terhadap obat bius, di kalangan publik Amerika. Deparlu AS menuduh rezim Castro sebagai biang keroknya-yang membantu para pedagang obat bius. 'Kapal-kapal induk' dibiarkan aman diperairan Kuba--musuh bebuyutan AS. Apa tangkisan Menlu Kuba? "Jika bisnis obat bius tumbuh subur dalam masyarakat Amerika, itu memang sejalan dengan berkembang suburnya korupsi dalam masyarakat Amerika Utara. Inilah yang terus menerus melipat-gandakan jumlah pecandu obat bius di semua lapisan masyarakat." Amerika tampak dimakan oleh gaya hidupnya sendiri. Santai sambil 'fly' dianggap suatu mode, dan gagah. "Menyedot coke (coca) dianggap keren," tulis Moynahan. Lembaga Nasional AS yang bergerak di bidang penanggulangan penyalahgunaan obat bius, melaporkan "sepertiga penduduk muda usia 18 sampai 25 tahun pernah menjajal cocinne." Kebanyakan menjadi bahan tambahan (pada rokok dan minuman, misalnya)--yang tanpa tahu akibatnya konon pernah digunakan oleh Sherlock Holmes dan Edmund Freud. Dan juga pernah dalam Coca Cola--sampai dilarang sebagai bahan pencampur pada 1903. "Ia juga 'obat' bagi para dokter dan akuntan, para bintang dan maha bintang, seperti bintang bola basket John Lucas dan pelawak Richard Pryor," tulis Moynahan. Tidak terpikirkan, bahwa benda itu dapat merusak sekat rongga hidung dan bikin senewen. "Menyedot coke," kata mereka, "seperti terbang ke Paris untuk sarapan pagi." Karena permintaan begitu luas, enurut reporter STM tadi, perdagangan obat bius tidak dianggap serius oleh kebanyakan orang. Apalagi di pantai Florida--di tengah-tengah campuraduk antara polisi dan garong, plus WTS Para turis memakai kaus dengan kata-kata: 'Save the Bales' (bale juga bisa berarti setan). Gadis-gadis memakai sweater dengan tulisan: 'The Biggest Bust in America' (bust = dada), untuk mengcnang sebuah pesawat yang pernah ditahan. Seorang sheriff setempat menunjuk tujuh ton marijuana yang menumpuk di padang ternak suatu malam, menyebutnya sebagai "rumput gila" dan berkata: "Jahanam, kita belum pernah mendapat hiburan seperti ini sebelumnya." Ada toko malah yang membuka kelengkapan (asesori) pecandu obat bius: pisau silet emas, batu (seperti) permata, kotak sedotan antik. Korupsi tak terelakkan dalam kaitan dengan bisnis bergelimang duit ini. Seorang letnan polisi yang bertugas di helikopter polisi di Palm Beach telah ditahan Mei lalu - karena membawa marijuana dalam helikopter. Seorang terhormat berambut pirang ditahan di Fort Fierce, Florida, dengan 100 pon marijuana dalam pesawat pribadinya. Ia kemudian menjadi juri dari Alabama. Di pantai Pampuno, satu pasukan polisi anti-obat bius menahan seorang penjahat yang belakangan ternyata anggota pasukan. Polisi dipanggil ke sebuah rumah di Miami. Mereka menemukan seorang tukang reparasi perahu, mati di ruang tengah. Mereka juga menemukan uang dalam laci tempat tidur--begitu banyak uang dalam recehan, hingga 23 jam menghitung belum habis-habis juga. Miami harus membayar mahal untuk uang obat biusnya. Dalam daftar FBI, termasuk teratas dalam tindak kejahatan. Dalam setahun 70 kali pembunuhan terjadi untuK setiap 100 ribu penduduk. West Palm Beach beradadi urutan kelima dalam daftar itu. Fort Lauderdale, dengan pangkalan perahu-perahunya yang indah, berada dalam urutan kedelapan. Mayat bergelimpangan di lapangan, jalan, pusat-pusat perbelanjaan dan rumah susun--tanpa identifikasi dan tuntutan. "Seorang yang roboh dibelati tidak menjadi berita lagi," kata seorang anggota polisi. Seorang agen lainnya, Francis White, berkata enak: "Sesuatu yang terjadi di siang bolong, sudah dianggap selesai dalam 35 detik." "Sesuatu memang," Moynahan berkomentar, "sebatang kehidupan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus