Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lini Masa
BERDIRI di tanah seluas 31,2 hektare di gigir bukit Hambalang, Bogor, proyek ini dimaksudkan untuk menggantikan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga Ragunan. Direncanakan sejak 2004, proyek tersendat-sendat. Hambalang kembali dipacu setelah Andi Alifian Mallarangeng menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
2009
Agustus-September
Anggaran proyek mulai dihitung. Bujet totalnya Rp 2,57 triliun. Rinciannya, biaya konstruksi Rp 1,175 triliun dan sisanya anggaran peralatan olahraga.
22 Oktober
Kabinet Indonesia Bersatu II dilantik. Andi Mallarangeng ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.
2010
20 Januari
Sertifikat Hambalang terbit.
21-23 Mei
Kongres Partai Demokrat di Bandung.
28 Juni
Sekretaris Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam mengajukan Hambalang sebagai kontrak tahun jamak kepada Kementerian Keuangan.
Juni
Lisa Lukitawati bertemu dengan orang dekat Sylvia Sholehah, yakni Widodo Wisnu Sayoko dan Arif "Gundul", di Hotel Wisma Atlet Century, Senayan. Pertemuan membicarakan pengurusan tahun jamak.
Juli
Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor bertemu Lisa Lukitawati di Plaza Senayan untuk membicarakan fee Hambalang. Angkanya disepakati 18 persen.
13 Juli
Direktur Jenderal Anggaran Anny Ratnawati menjawab surat Wafid bahwa ia harus melengkapi data pendukung dari Kementerian Pekerjaan Umum.
23 Juli
Wafid menyurati Kementerian PU untuk meminta rekomendasi kelayakan kontrak tahun jamak.
18 Agustus
Lelang konstruksi Hambalang dibuka.
22 Oktober
16 November
Wafid meminta dispensasi revisi rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga ke Kementerian Keuangan. Revisi mestinya diajukan paling lambat pada 15 Oktober.
22 November
23 November
Kementerian PU memberikan dokumen yang diminta Kementerian Olahraga, yang lalu diserahkan lagi ke Kementerian Keuangan pada hari yang sama.
24 November
KSO Adhi-Wika ditetapkan sebagai pemenang proyek.
29 November
1 Desember
Agus Martowardojo memberikan disposisi kepada Anny, dengan perintah: "Selesaikan."
6 Desember
Anny menerbitkan persetujuan kontrak tahun jamak Hambalang.
10 Desember
Kontrak proyek diteken pejabat pembuat komitmen dari Kementerian Olahraga, Deddy Kusdinar; dan Ketua KSO Adhi-Wika yang juga Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya, Teuku Bagus Muhammad Noor.
14 Desember
PT Dutasari Citra Laras milik Machfud Suroso mendapat subkontrak dari KSO Adhi-Wika
28 Desember
29 Desember
2011
11 Januari
Transfer Rp 10 miliar dari KSO ke PT Dutasari.
19 Januari
Transfer Rp 6,5 miliar dari KSO ke PT Dutasari.
25 Januari
Transfer Rp 2 miliar dari KSO ke PT Dutasari.
26 Januari
Transfer Rp 6,5 miliar dari KSO ke PT Dutasari.
Februari-Desember
Juni
Teuku Bagus diangkat sebagai Direktur Operasional I PT Adhi Karya.
Catatan: Hingga Juli 2012, KSO Adhi-Wika telah menerima Rp 514 miliar. Sisa anggaran dibintangi Dewan Perwakilan Rakyat setelah kasus Hambalang meruyak.
Lini Suap
Untuk mendapatkan proyek Hambalang, PT Adhi Karya harus merogoh brankas dalam-dalam. Pengeluaran itu ditebar sejak proyek dirancang hingga setelah kontrak diteken pada 10 Desember 2010.
Total yang sudah dikeluarkan sekitar Rp 80 miliar. Perinciannya, Rp 12,31 miliar sebelum kontrak dan sekitar Rp 70 miliar setelah KSO Adhi-Wika resmi menggarap Hambalang. Angka ini sebenarnya lebih kecil daripada fee yang disepakati sebesar 18 persen dari total nilai proyek.
Pengeluaran PT Adhi Karya sebelum kontrak: Rp 12,31 miliar
8 September 2009
- Rp 1 miliar --> Wafid Muharam lewat Paul Nelwan.
13 September 2009
- Rp 3 miliar --> Machfud Suroso, untuk mengganti uang yang telah ia serahkan kepada Wafid.
14 September 2009
- Rp 1 miliar --> Wafid lewat Paul Nelwan.
Maret 2011
- Rp 500 juta --> Adhyrusman Dault, adik Adhyaksa, jasa mengurus sertifikat Hambalang.
April 2010
- Rp 1,15 miliar --> Wafid lewat Paul Nelwan.
Oktober 2010
- Rp 2 miliar + Rp 2 miliar --> Wafid lewat Poniran.
2011
Setelah kontrak Hambalang diteken pada 10 Desember 2010, pengeluaran bersumber dari brankas KSO Adhi-Wika.
Pengeluaran total: Sekitar Rp 70 miliar.
Awal 2011
- Rp 44 miliar diserahkan secara bertahap --> PT Dutasari/Mahcfud Suroso untuk Kementerian Olahraga. Disalurkan lewat Lisa Lukitawati. Contohnya: Machfud menyerahkan sekitar Rp 5 miliar di rumah Lisa pada Januari. Selanjutnya, uang diantarkan anak buah Machfud.
Januari 2011
- Rp 2,5 miliar --> Lisa Lukitawati untuk Sylvia Sholehah lewat Arif dan Widodo Wisnu Sayoko.
Awal 2011
- Rp 8 miliar --> Sutisno untuk mengurus pengaktifan kembali proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.
Juni 2011
- Rp 1,7 miliar --> Untuk suksesi direksi PT Adhi Karya, yang memilih Teuku Bagus sebagai Direktur Operasional I.
Lisa Lukitawati Isa >> "Saya serahkan semuanya pada proses penyidikan yang ada di KPK."
"Goblok banget kalau saya memberikan uang kepada orang yang nggak kerja buat saya. Lisa Lukitawati nggak kerja buat saya." - Machfud Suroso
Anton Septian Sumber: Wawancara, Audit Badan Pemeriksa Keuangan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo