Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dari Kuncian hingga Jas Hitam

16 November 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adrian Adioetomo

Gagal menggaet label yang mau merilis musik pop yang dia ramu dengan elemen Delta blues, Adrian lalu bermain sendirian di klub-klub milik ekspatriat. Dia membawakan lagu-lagu blues standar. Setahun setelahnya, pada 2006, dia mengumpulkan rekaman lagu-lagu itu. Banyak yang berminat, rupanya. Inilah yang kemudian mendorongnya menulis lagu sendiri, merekamnya, dan menjualnya pada saat bermain. "Eh, habis," katanya. Rekaman itu dia kemas lagi, lalu dia edarkan lebih luas pada 2007 dengan judul Delta Indonesia. "Sebenarnya ini kuncian saya," katanya. Maksudnya, ibarat cerita silat, ini jurus maut yang baru dikeluarkan manakala terdesak. Di Internet dia bisa dijumpai di www.facebook.com/deltaindonesia dan www.myspace.com/adrianadioetomo.

Gugun and the Blues Shelter

Bertemu dengan pembetot bas John Armstrong, suatu saat pada pertengahan 2004, membulatkan tekad Gugun membentuk band yang berfokus ke blues. Nama yang dipilih adalah Gugun and the Bluesbug. Formasi trio itu dilengkapi oleh Isman pada drum. Sempat merilis satu album (Get the Bug), formasi lalu berubah ketika John pulang ke Inggris. Dengan dukungan Agung (drum) dan Ardi (bas), Gugun merilis Turn It On pada 2007. Nama Gugun kian berkibar. Pada awal tahun ini, dengan nama (The Blues Shelter) dan formasi baru-John kembali bergabung dan masuk Bowie sebagai drummer-Gugun tur ke Inggris. Sukses. Kini mereka sedang menyiapkan rilis album baru. "Lebih kental funk-nya, lebih variatif, dan lebih dewasa," kata Gugun. Alamat di Internet: www.blues-shelter.com, juga di Facebook.

Andre Harihandoyo and Sonic People

Band ini bermula dari proyek solo Andre. Dirilis pada 2006, album mini berjudul Aerodyne itu berhasil memikat penggemar musik. Andre lalu mendirikan Sonic People agar bisa berinteraksi dalam sebuah band, bukan semata dia dengan sebuah band pendukung. Selain dia bermain gitar dan menyanyi, personel lainnya adalah Brian Jonathan (bas), Andreas (keyboard, klarinet), dan Adit (drum)-mereka yang membantunya menggarap album solo. Mereka sempat merilis album mini, Room Session. Basis penggemar pun bertambah. Kini, dengan drummer baru, Tobias Ringga, mereka sedang mempromosikan album baru berjudul Good for the Soul. Mereka ada di www.facebook.com/sonicpeople, www.harihandoyo.com, dan www.myspace.com/harihandoyo.

The Blacksuit

Tidak lolos dalam kompetisi Indonesian Idol tahun lalu, Revata pun berpikir untuk membentuk band. Dari pergaulannya di berbagai komunitas musik online (di antaranya Musisi.com), dia lalu bertemu dan merasa cocok dengan Christopher (gitar), Karyadi (bas), Kent (drum), dan Sandy (gitar). The Blacksuit dipilih sebagai nama dengan harapan musik mereka bisa seperti blacksuit atau jas hitam: elegan dan tidak lapuk oleh zaman. Mereka memanfaatkan kesempatan main di sejumlah kesempatan untuk mengumpulkan penggemar. Belum lama ini mereka merilis album mini berisi lima lagu berjudul Daylight, yang tak semuanya kental blues. "Belum berani," kata Revata. Mereka juga bisa dijumpai di Facebook.

PS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus