Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak termasuk salah satu kelompok usia yang paling rentan terkena influenza atau flu karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Begitu pendapat Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Profesor dr. Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), PhD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Transmisi (influenza) cepat pada anak karena daya tahan tubuh belum baik," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cissy mengungkapkan risiko anak terkena penyakit yang disebabkan virus influenza mencapai 20-30 persen atau lebih tinggi dari orang dewasa yang memiliki peluang 5-10 persen. Penularan virus bisa terjadi, antara lain melalui udara dan kontak langsung dengan sekret atau muntahan. Misalnya, saat seseorang berbicara, dia mengeluarkan percikan ludah yang jika mengandung virus maka berisiko menularkan pada orang lain.
"Serangan tertinggi pada anak di sekolah sekitar 19,5 persen, di rumah 3,8 persen," kata Cissy.
Pada mereka yang terkena influenza, ada sejumlah gejala yang muncul, antara lain tiba-tiba pilek, batuk tak berdahak, kadang-kadang diare, mual, muntah, demam di atas 38 derajat Celsius, lemas, sakit tenggorokan, sakit kepala, hingga sakit otot.
Pada tingkat yang lebih serius, influenza bisa menyebabkan komplikasi, seperti radang paru, infeksi telinga, dan sinus. Pada orang dewasa, flu juga dapat memperburuk kondisi medis lain, seperti gagal jantung kongestif, asma, dan diabetes yang bisa menyebabkan kematian.
Artikel lain:
Alasan Sup Ayam Hangat Baik buat Penderita Flu
Untuk mencegah penularan influenza, Cissy menyarankan agar anak-anak rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan tidak bersalaman dengan tangan yang belum dicuci. Selain itu, anak mulai usia enam bulan hingga 18 tahun perlu mendapatkan vaksinasi. Sementara pada anak di bawah usia enam bulan, vaksinasi bisa diberikan melalui ibunya saat hamil di trimester kedua atau ketiga.
"Imunisasi pada ibu hamil dapat melindungi bayi yang dilahirkan sampai usia enam bulan. Vaksinasi setiap tahun menurunkan risiko influenza pada anak 60-90 persen," tutur Cissy.
Saat divaksin, anak sebaiknya harus dalam kondisi sehat. Apabila saat waktu imunisasi tiba, anak terserang sakit ringan seperti batuk ringan, maka vaksinasi tetap boleh diberikan.