Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Partai Demokrat menyatakan tetap berkomitmen penuh dalam koalisi partai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Renanda Bachtiar, mengatakan telah memerintahkan seluruh calon legislatornya untuk mendongkrak perolehan suara Prabowo dan partainya. "Kami tetap mendukung Prabowo, tapi kami tetap harus menyelamatkan partai. Caleg-caleg Demokrat sudah kami minta all out," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Renanda mengatakan strategi ini merupakan hasil komunikasi politik antara Prabowo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Meski menjamin untuk membantu pemenangan Prabowo, Renanda mengatakan Partai Demokrat telah meminta ruang untuk berkampanye pada pemilihan legislatif. "Kalau Demokrat lemah, bagaimana kami bisa memperkuat Anda (Prabowo) di parlemen," kata Renanda menirukan pernyataan Yudhoyono kepada Prabowo. Ia meyakini Prabowo memiliki momentum untuk menyalip tingkat keterpilihan calon presiden inkumben Joko Widodo pada masa akhir kampanye ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kontribusi Demokrat dalam koalisi bersama Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Berkarya menjadi sorotan. Yudhoyono melayangkan kritik pada konsep dan konten acara kampanye akbar Prabowo di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad lalu. Yudhoyono mengkritik konsep kampanye yang mengusung politik identitas.
Dalam kampanye itu, Demokrat hanya mengutus sejumlah petinggi, seperti Syarief Hasan, Amir Syamsuddin, Imelda Sari, Ferdinand Hutahaean, dan Jansen Sitindaon. Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, tak hadir dengan alasan sakit. Sebagai gantinya, Renanda berujar, Yudhoyono memerintahkan Agus untuk menghadiri kampanye akbar Prabowo pada hari-hari terakhir masa kampanye. "Demokrat solid dan all out. SBY sangat menjaga momentum Prabowo agar tidak terhambat," katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengatakan partainya tak bakal mempermasalahkan kritik Yudhoyono. Menurut dia, konsep kampanye akbar itu akan dipertahankan untuk menjaga momentum Prabowo meraup perolehan suara menjelang pemungutan suara pada 17 April. Riza mengatakan peran Demokrat diperlukan untuk memperluas basis massa yang masih mungkin didapatkan. "Mereka memiliki segmen sendiri sehingga Partai Demokrat melengkapi segmen pemilih yang berbeda," kata dia.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dian Fatwa, menuturkan tetap menghormati kritik Yudhoyono dan Demokrat. Menurut dia, kritik tersebut menjadi evaluasi pelaksanaan kampanye di sisa masa kampanye terbuka. "Dia memiliki wisdom sendiri dan memiliki banyak pengalaman. Nasihat ini kami dengar untuk perbaikan," kata dia. Politikus Partai Amanat Nasional itu mengatakan kampanye Prabowo akan mencapai klimaks di Malang, Jawa Timur, pada 12 April mendatang.
Adapun Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, mengatakan isi surat Yudhoyono memacu kerja badan pemenangan nasional untuk mengkampanyekan Prabowo lebih giat lagi. Menurut dia, kritik tersebut tak akan banyak mengubah konsep pelaksanaan kampanye Prabowo yang sudah berjalan efektif untuk meraup suara. "Surat yang baik adalah surat dari seorang guru yang memacu kami yang muda-muda ini agar menang. Isinya bagus, tidak menghakimi," ucap Mardani.
ARKHELAUS WISNU
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo