ADA demonstrasi massa di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Khalayak berseragam hitam-hitam itu jumlahnya ribuan dan menganggu ketertiban umum. Dengan nekat mereka menyerbu gedung-gedung penting secara berkelompok -- juga rumah Bupati di malam hari. H.O. Sachroni, sang bupati, kewalahan menghadapi arus inkonstitusional itu: berbagai usaha penanganan tak membuahkan hasil hanya pasukan antihuru-hara saja yang belum diturunkan, dan yang memang tidak di kota kecil macam Rangkasbitung. Untung, ada pasukan khusus Badui. Dua puluh orang dari mereka, yang diterjunkan ke medan, membawa hasil memuaskan: puluhan demonstran bisa dilumpuhkan dalam waktu kurang dari satu jam. Tak ada gas air mata, tak ada senapan mesin. Saudara-saudara Badui itu sekadar menangkapi kepala para demonstran itu -- dengan tangan kosong! Dan, langsung saja mereka dikarungi, satu per satu. Kemudian mereka bawa pulang. "Eta mah geus kehakanan kami," ujar Jaro Samin, komandan pasukan ini. Maksudnya: itu memang sudah makanan kami. Orang Badui memang biasa makan kelelawar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini